Sandiaga: Terlalu Dini Nilai Kebijakan soal PKL Tanah Abang

Sandiaga meminta masyarakat agar bersabar dan tidak menilai kebijakan ini terlalu dini.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 25 Des 2017, 06:03 WIB
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno. (Liputan6.com/Rezki Apriliya Iskandar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan satu ruas jalan di depan Stasiun Tanah Abang untuk tempat berjualan para PKL. Langkah itu menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Namun begitu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta masyarakat agar bersabar dan tidak menilai kebijakan ini terlalu dini. Masyarakat diharapkan dapat melihatnya secara komprehensif efek dari kebijakan yang baru dikeluarkan.

"Kita pantau terus, berapa lapangan kerja yang kita selamatkan dari Tanah Abang. Bagaimana penataannya, siapa saja yang terlibat, lapangan kerjanya buat siapa, bagaimana pejalan kakinya, bagaimana dengan integrasi moda transportasi di sana. Ini akan dilihat secara komprehensif, jadi teman-teman mohon sabar. It's too early, terlalu dini untuk menilai kebijakan ini," jelas Sandi di Jakarta Timur, Minggu (24/12/2017).

Sandi menambahkan, keputusan tersebut merupakan bentuk keberpihakan Pemprov DKI terhadap para pedagang. Dengan lokasi itu, lapangan pekerjaan pun dapat tercipta.

"PKL di sana hanya 8 jam, kita ingin semuanya diatur dengan baik, tentunya kita pantau semuanya," ucap Sandiaga.

Sandi memastikan, kebijakan ini akan dituangkan dalam suatu peraturan. Pihaknya juga akan tetap memantau dan mengevaluasi dari penerapan kebijakan tersebut.

"Kita pastikan semua (kebijakan ini) akan ada dalam ketentuan dan peraturan. Semuanya juga disosialisasikan dengan baik," kata Sandiaga.

 


Kurangi Ketimpangan Ekonomi

Pengendara motor melintas diatas trotoar yang samping kanan-kirinya dipenuhi pedagang kaki lima di Jalan Kebon Jati, Tanah abang, Sabtu (23/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia mengaku apa yang dilakukan Pemprov DKI untuk membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan pemerintah pusat dalam mengurangi ketimpangan ekonomi di masyarakat DKI Jakarta.

"Pak Jokowi berulang-ulang kali pesen, ketimpangan ini ada di DKI Jakarta. Kenapa ada? Karena ekonomi di akar rumput tidak bergerak. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Ini merupakan embrio permasalahan sosial," ucap Sandiaga.

 


Bersifat Sementara

Sejumlah pedagang kaki lima berjualan diatas trotoar di Jalan Kebon Jati, Tanah abang, Sabtu (23/12). Banyaknya PKL yang berjualan di trotoar membuat sulit para pejalan kaki yang melintas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meski begitu, dia mengungkapkan lokasi usaha untuk PKL di depan Stasiun Tanah Abang tersebut bersifat sementara. Nantinya, para PKL akan tetap ditata ke lokasi yang lebih baik lagi.

"Mari lah sama-sama merangkul, membangun Jakarta ini perlu keberpihakan. Keberpihakan kepada siapa itu yang perlu jelas," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya