Liputan6.com, Surabaya - Manajer Persebaya Surabaya, Chairul Basalamah, menyudutkan pihak Andik Vermansah. Menurutnya, ada berbagai hal yang menghalangi Bajol Ijo memulangkan Andik.
Basalamah mengatakan, Persebaya tak begitu mempermasalahkan harga Andik Vermansah. Itu karena Persebaya memiliki keuangan yang cukup sehat.
Baca Juga
Advertisement
Namun, dia menilai perlu adanya negosiasi yang fair, agar kedua pihak tak ada yang dirugikan. Dia memastikan Persebaya serius inginkan Andik Vermansah.
"Kita tahu finansial kami sehat, kita tawar, tapi harus fair juga, kita tau Andik punya harga lumayan mahal. Kita juga tak main-main untuk pilih Andik," ucapnya.
"Kami menyadari perlu upaya keras dan proses panjang untuk mendapatkan pemain bintang sekaliber Andik. Namun, masalah Andik Vermansah ini sedikit lucu, karena saya sudah ketemu agennya dia, jauh sebelum suasananya jadi ramai begini," kata Chairul Basalamah.
Bantah Acuhkan Andik
Selain itu, dirinya juga menyangkal beberapa kabar yang mengabarkan, manajemen Persebaya tak merespons Andik Vermansah. Padahal menurut Basalamah, hingga saat ini pihak Bajol Ijo masih terus berkomunikasi dengan agen Andik.
"Intinya kita masih ngobrol, hebohnya adalah Persebaya tak respons, tapi dasarnya kami masih jalin komunikasi," ujarnya.
Ternyata statement yang dikeluarkan Basalamah ini semakin memperkeruh suasana. Melalui akun media sosial nya, Andik Vermansah menyayangkan kejadian itu.
Andik memberikan sedikit sentilan melalui 'instastorynya'. Bahkan pada postingannya, ia memakai jersey Persebaya dengan mengangkat papan selancar.
Advertisement
Postingan Andik
Di postingannya kali ini, ia menuliskan keterangan dengan bahasa khas Surabaya. Andik Vermansyah lepaskan keganjalan hatinya.
"Iki duduk masalah duek, iki masalah ati, ngomong ojok mlenca-mlence, iki ati duduk watu. Jare g dibutuhno, saiki digoleki. Wong anyar wong anyar, ta enteni klarifikasine," (Ini bukan masalah uang, tapi ini masalah hati, berbicara jangan plin-plan, ini hati bukan batu. Katanya tidak dibutuhkan, sekarang dicari. Orang baru-orang baru, saya tunggu klarifikasinya). (Dimas Angga P)