Carolina Marin Keluhkan Beratnya Persaingan di Tunggal Putri

Carolina Marin menyebut perlu terus berinovasi supaya bisa kembali menduduki peringkat satu dunia.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 25 Des 2017, 16:10 WIB
Pebulu tangkis Spanyol peringkat ke 4 dunia tunggal wanita, Carolina Marin. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Hyderabad - Pebulutangkis Spanyol, Carolina Marin, menyebut perlu terus berinovasi supaya bisa kembali menduduki peringkat satu dunia. Dia juga menilai pertarungan di sektor tunggal putri paling berat dibandingkan nomor-nomor lain. Marin mengaku 

Peringkat 10 besar dunia di sektor tunggal putri dihuni pemain dari tujuh negara berbeda. Marin saat ini menempati ranking keempat, sedangkan peringkat pertama masih dikuasai pebulutangkis Taiwan, Tai Tzu Ying. 

"Kompetisi di tunggal putri berkembang pesar dan paling sulit karena peringkat 10 besar memiliki level yang sama dan setiap pemain bisa memenangi turnamen. Jadi kami harus berinovasi dan terus menekan lawan," kata Marin, di sela-sela Premier Badminton League (PBL), di India, Minggu (24/12/2017), seperti dilansir The Hindu.

Sang pelatih, Fernando Rivas, mengamini pernyataan Carolina Marin. 

"Selain Ying Tai Tzu, Nozomi Okuhara, dua atau tiga pemain China juga mulai bersaing. Inilah keindahan sektor tunggal putri. Pemain yang berada di posisi 10 besar berganti. Persaingan selalu terbuka dan menantang," kata Rivas. 

Rivas mengakui tak mudah bagi Marin terus bersaing di level tertinggi dalam kondisi seperti itu. 

"Sebagai negara yang tak punya tradisi bulutangkis, kami harus siap dengan semua tantangan ini. Kami tak mendapat bantuan, jadi semuanya tak mudah," ujar Rivas. 

"Jika saya ingin Carolina Marin kembali ke puncak, maka saya harus menganalisis semua pemain," sambung Rivas.  

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya