Waspada, Makan Mi Instan Kemasan Cup Ternyata Lebih Berbahaya

Makan mi instan dalam kemasan cup lebih berbahaya dibanding mi instan dalam bungkus plastik.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2017, 16:02 WIB
Makan mi instan dalam kemasan cup lebih berbahaya dibanding mi instan dalam bungkus plastik (Sumber foto: Flickr/Christian Kadluba)

Liputan6.com, Jakarta Meskipun mi instan adalah makanan favorit Indonesia, semua orang pasti mengetahui bahaya yang ditimbulkan akibat terlalu banyak mengonsumsi mi instan. Meski demikian, cara pengolahannya yang mudah, serta rasanya yang gurih membuat banyak orang tetap memilih makanan ini sebagai pengganjal perut. 

Kandungan mi instan yang berisi zat pengawet, bahan kimia, dan juga penyedap rasa bagai menjadi resep untuk masalah. Penyakit jantung adalah penyakit nomor satu yang disebabkan oleh seringnya makan mi dalam kemasan ini. Namun, tahukah Anda jika makan mi instan dalam kemasan cup lebih berbahaya bagi kesehatan dibanding mi instan dalam bungkus plastik?


Mi Instan Kemasan Cup bisa Sebabkan Penyakit pada Organ Reproduksi

MSG yang terkandung dalam mi instan dapat menyebabkan masalah kesehatan (Sumber foto: Pixabay)

Dikutip dari NDTV, dr Sunil Sharma selaku dokter umum dan kepala UGD RS Madan Mohan Malviya, New Delhi, India, mengungkapkan bahwa MSG yang terkandung dalam mi instan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang sangat parah. Faktanya, mi instan dalam kemasan cup jauh lebih berbahaya daripada kemasan plastik.

Styrofoam yang digunakan sebagai bahan kemasan dibuat dari kopolimer styrene yang terbukti dapat menyebabkan penyakit Endocrine Distruption (EDC). EDC merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem reproduksi manusia. Kandungan kalori dalam satu mi instan cup yang berisi mi, bumbu, serta sayuran kering mengandung sekitar 300 kalori.


Mi Instan Cup Banyak Mengandung Lemak Jenuh

Akan tetapi, bukan berarti mi instan bungkus plastik aman dikonsumsi. Mi instan bukan rendah akan gizi, melainkan tinggi lemak, serta tinggi kalori dan sodium, yang merupakan bibit penyakit jika terlalu banyak dikonsumsi. Selain itu, mi instan dibuat dengan pewarna buatan, pengawet, dan zat aditif lainnya sebagai sumber penyakit bagi tubuh.

Sebagian makanan olahan memiliki kadar lemak jahat yang sangat tinggi, seperti lemak jenuh dan lemak trans. Jika dikonsumsi secara berlebihan, maka akan menyebabkan tingginya tingkat kolesterol dalam darah. Dengan tingginya kolesterol, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Sebaiknya Anda menghindari makan mi instan secara berlebihan terutama dalam kemasan cup, karena jika dibiasakan maka penyakit mematikan bisa saja menghampiri.

 

Penulis :

Latif Munawar

Reporter Sahabat Liputan6.com

Jadilah bagian dari Komunitas Sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: SahabatLiputan6@gmail.com serta follow official Instagram @sahabatliputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya