Liputan6.com, Aceh - Di balik musibah tsunami Aceh pada 2004, terselip cerita menarik tentang pertemuan Martunis dengan Cristiano Ronaldo. Ya, bencana tersebut menjadi langkah awal Martunis dijadikan sebagai anak angkat sang bintang sepak bola dunia.
Sebelum bertemu dengan Ronaldo, Martunis sempat terombang-ambing di tengah lautan selama 21 hari akibat tsunami di Aceh. Pada akhirnya, ia ditemukan seorang jurnalis luar dan tim medis.
Baca Juga
Advertisement
Kala itu, ia tengah mengenakan kostum timnas Portugal. Martunis yang saat ini berusia 20 tahun, menyelamatkan diri setelah meraih kayu, lalu pindah ke sebuah kasur yang melintas di hadapannya.
Setelah 21 hari bertahan, ia ditemukan tepat pada 15 Januari 2005. Kini sudah 13 tahun berlalu sejak musibah tsunami Aceh. Martunis pun tak lupa mengenang kejadian yang menewaskan 230.000–280.000 jiwa di 14 negara tersebut.
"Tidak mudah untuk melupakan kejadian semua ini, berjuang untuk hidup selama 21 hari di pinggir pantai. Kehilangan keluarga dan tempat tinggal. Tapi di balik musibah ini ada hikmahnya. Inilah yang namanya hidup karena Allah sudah menentukan semuanya," tulis Martunis di akun Instagram @martunis_ronaldo, Selasa (26/12/2017).
Diundang ke Portugal
Setelah ditemukan, Martunis langsung mengundang simpati dari beberapa bintang timnas Portugal. Selain Ronaldo, Luis Figo, dan Nuno Gomes menjadi beberapa bintang Seleccao yang tersentuh dengan kisah Martunis.
Bahkan, Federasi Sepak Bola Portugal sengaja mengundangnya secara resmi pada Juni 2005. Ia juga mendapat undangan spesial dari penyanyi dunia Madonna untuk mengunjungi London.
Namun, dari semua itu, pertemuan dengan Ronaldo menjadi momen paling berkesan bagi Martunis. "Mungkin ini sebuah keajaiban yang Allah berikan untuk saya dan Allah juga mempertemukan saya dengan seorang pemain sepak bola terbaik di dunia @cristiano. Tahun 2004 saya tidak kenal @cristiano dan dia juga belum terkenal," ungkap Martinis.
Advertisement
Jalan Terjal Martunis
"Saya tidak memakai jersey @cristiano tapi saya memakai baju kebangsaan negara dia dengan nama Rui Costa (10). Pertemuan ini semua karena Allah. Terima kasih ya Allah (semoga keluarga saya dan seluruh arwah korban tsunami tenang di alam sana (Al Fatihah)," tutup Martunis.
Sejatinya, Martunis sendiri berjuang untuk mengikuti jejak Ronaldo agar menjadi seorang pesepak bola ternama. Namun, perjuangannya tak semulus yang diharapkan. Ia pernah gagal dalam seleksi timnas Indonesia U-17 dan U-19.
Bahkan, ia juga pernah mengecap pengalaman untuk bermain bersama tim junior Sporting Lisbon sebelum akhirnya kembali di Indonesia. PS TNI, salah satu kontestan Liga 1, pun sempat menyeleksinya, tapi saya kembali tidak lolos.