Liputan6.com, New York - Meski tanpa gaya gravitasi, manusia tidak akan berhenti merayakan Natal dan musim liburan akhir tahun.
Manusia pertama yang menghabiskan Natal di luar angkasa adalah astronot Apollo 8, yakni Frank Borman, Jim Lovell, dan Bill Anders. Mereka juga menjadi manusia pertama yang mengitari bulan.
Di malam Natal 1968 mereka mengirim foto-foto yang memperlihatkan Bumi yang terbit di Bulan dengan sebuah pesan yang direkam.
Namun menurut Alice Gorman, antropolog antariksa dari Flinders University, hasil dari upaya mereka tidaklah semegah yang mereka perkirakan sebelumnya.
"Ada tiga pria yang terjebak dalam kapsul mungil yang mengelilingi bulan. Bisa dikatakan ini terjadi di masa-masa awal teknologi luar angkasa," katanya kepada Helen Shield dari ABC Radio Hobart.
Baca Juga
Advertisement
"Tidak berjalan seperti yang direncanakan dan ada sedikit insiden serta masalah..."
Setelah misi Apollo 8, Amerika Serikat mendirikan sebuah stasiun luar angkasa bernama Skylab yang mengorbit Bumi dari tahun 1973 sampai 1979.
"Empat awak Skylab, di awal tahun 70-an, merayakan Natal dari kaleng makanan mereka yang dibentuk menjadi pohon Natal yang cantik," kata Dr. Gorman. Demikian dikutip dari Australian Plus, Rabu (26/12/2017).
"Itu adalah daur ulang, persis seperti yang sekarang kita alami di Bumi."
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mulai mengorbit di tahun 1998 dan mulai membawa awak sejak tahun tahun 2000.
Astronot dari berbagai negara telah menghabiskan Natal di luar angkasa, yang menandai tradisi kalender Gregorian pada 25 Desember serta tradisi kalender Julian dari gereja Ortodoks Rusia yang merayakan Natal di awal Januari.
"Mereka cukup beruntung. Mereka bisa memiliki dua perayaan. Sepertinya mereka menyukai Natal di atas sana," kata Dr Gorman.
"Setiap tahun mereka memakai kostum, ada kaus kaki dan pohon Natal, serta hadiah kecil. Mereka juga mencoba menikmati makanan spesial," ucapnya.
Tetap Bekerja Meski Natal
Awak ruang angkasa tetap sibuk, dengan jadwal percobaan sains yang ketat, berolahraga untuk menjaga tubuh mereka tetap bekerja dalam gravitasi rendah, serta melakukan pemeliharaan ke stasiun.
"Mereka ada dalam eksperimen besar itu sendiri, tidak ada pemisahan antara kehidupan kerja dan kehidupan di luar kerja," kata Dr Gorman.
"Tapi mereka sempat libur pada Hari Natal," tambahnya.
Setiap anggota awak diperbolehkan membawa sekotak kecil barang-barang pribadi bersama mereka saat tinggal di ISS.
"Mereka sering membawa sedikit hadiah Natal, jika mereka tahu akan berada di orbit selama masa Natal," kata Dr Gorman.
"Makanan adalah masalah besar di luar angkasa karena lingkungannya sangat berbeda."
Dalam beberapa tahun terakhir ini, telah menjadi tradisi di kalangan astronot untuk merekam pesan video, yang seringkali mencerminkan makna Natal saat mereka berada lebih dari 300 kilometer di atas keluarga dan teman-temannya.
Advertisement