Korsel Sebut Korea Utara Akan Meluncurkan Satelit

Korea Utara akan meluncurkan satelit--yang dilengkapi kamera dan perangkat telekomunikasi--itu ke orbit Bumi dalam waktu dekat

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 27 Des 2017, 09:09 WIB
Bendera Korea Utara (AFP)

Liputan6.com, Seoul - Korea Utara dilaporkan tengah mempersiapkan diri untuk meluncurkan satelit. Kata seorang pejabat Korea Selatan yang dikutip oleh surat kabar setempat pada Selasa, 26 Desember 2017.

"Dari berbagai sumber, kami mempelajari bahwa Korea Utara telah menyelesaikan program satelit baru yang bernama Kwangmyongsong-5," kata seorang pejabat Korsel dan dikutip oleh media setempat Joongang Ilbo, Selasa (26/12/2017).

Sang pejabat melanjutkan bahwa Korea Utara, "Berencana untuk meluncurkan satelit -- yang dilengkapi kamera dan perangkat telekomunikasi -- itu ke orbit Bumi" pada waktu yang akan datang.

Merespons kabar itu, Juru Bicara Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan mengatakan bahwa 'tak ada sesuatu yang luar biasa pada saat ini'.

Meski begitu, sang jubir menambahkan bahwa Seoul akan 'mengawasi segala tindakan provokatif (Korut), termasuk tes rudal jarak jauh yang (mungkin) disamarkan sebagai peluncuran satelit'. Lapor media Prancis, Agence France Presse.

Kabar peluncuran satelit Korut itu semakin diperkuat oleh laporan media Rusia, Rossiyskaia Gazeta pada awal Desember ini.

Rossiyskaia Gazeta, mengutip pakar militer asal Rusia Vladimir Khrustalev menulis bahwa Korea Utara diperkirakan akan meluncurkan dua satelit -- satu untuk eksplorasi Bumi dan sisanya untuk telekomunikasi -- dalam waktu dekat.

Kepada Rossiyskaia Gazeta, Khrustalev mengatakan bahwa informasi tersebut diperolenya usai berkunjung ke Korea Utara selama sepekan pada pertengahan November 2017. Dalam kunjungannya, sang pakar juga menyempatkan diri bertemu dengan Badan Antariksa Korut (NADA).


Korea Utara Berniat Luncurkan Satelit

Ilustrasi Korea Utara (AFP)

Kabar tentang rencana peluncuran satelit itu mencuat ke permukaan usai media pemerintah Korea Utara, Rodong Sinmun menulis sebuah editorial yang menekankan bahwa mereka berhak untuk mengembangkan dan meluncurkan satelit serta alutsista ke-antariksa-an.

Memasang judul 'Program Antariksa Merupakan Hak Negara yang Berdaulat', editorial itu menulis bahwa jika Pyongyang meluncurkan satelit, hal tersebut masih selaras dengan 'undang-undang internasional mengenai pengembangan angkasa luar'.

Sementara itu, pada pertemuan dewan Majelis Umum PBB pada Oktober lalu, Wakil Deputi Perwakilan Tetap Korea Utara di PBB Kim In-ryong menegaskan hal serupa.

"Kami berencana, dalam periode 2016-2020, untuk mengembangkan satelit praktis yang dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat," kata Kim In-ryong.

Pada 1998, Korea Utara dilaporkan untuk pertama kali mengklaim melakukan peluncuran satelit yang bernama Kwangmyongsong-1. Namun, satelit itu gagal.

Pada Desember 2012, Korea Utara kembali mengklaim telah berhasil menempatkan satelit ke orbit Bumi.

Peluncuran satelit teranyar, yang diberi nama Kwangmyongsong-4, dilakukan pada Februari 2016.

Komunitas internasional meragukan seluruh klaim peluncuran itu, dan justru menganggapnya sebagai kedok untuk menutupi tes rudal balistik antar benua.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya