Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham menegaskan, pihaknya akan mengambil keputusan soal Ketua DPR pengganti Setya Novanto pada awal 2018. Ini, kata dia, merupakan keputusan dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
"Terkait dengan nama Ketua DPR RI, Pak Airlangga sudah mengambil kebijakan bahwa ke semuanya nanti akan dibahas pada awal 2018, akan dibahas kembali pada 2018," ujar Idrus di Jakarta, Selasa (26/12/2017).
Advertisement
Lalu siapa saja calonnya?
Beberapa waktu lalu, muncul nama Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR yang baru hasil tunjukan Setya Novanto saat masih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Idrus menyebut hal tersebut belum lah pasti.
Namun, dia hanya menjamin, pada awal masa sidang DPR 9 Januari 2018, anggota dewan akan dipimpin oleh ketua yang baru.
"Nanti di situ kita ingin calon dari Partai Golkar yang juga sudah ada, sehingga apakah saudara Aziz tetap ataukah nanti ada perubahan, tergantung pada pembahasan-pembahasan pada awal 2018, sehingga pada persidangan juga awal 2018 itu sudah ada pergantian Ketua DPR RI dari Partai Golkar," kata Idrus.
Sementara, saat disinggung apakah ada nama lain selain Aziz untuk dibidik jadi calon Ketua DPR, Idrus mengatakan Partai Golkar masih belum memutuskan.
Menurut dia, terlalu banyak pilihan. Apalagi, lanjut dia, Golkar memiliki banyak kader yang berkualitas.
"Saya kira begini ya, jadi saya selalu katakan bahwa kesulitan Partai Golkar kadang karena saking banyaknya kader berkualitas. Jadi kalau kemarin itu ada proses Pak Setya Novanto ketika masih ketua umum memberikan suatu arahan dan menunjuk saudara Aziz sebagai calon, sudah dapat SK, apakah ini nanti ada perubahan atau tidak, itu tergantung nanti bagaimana Pak Airlangga," tegas Idrus.
Surat Setya Novanto
Sebelumnya, beredar surat Setya Novanto yang ditulisnya dalam sel Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pengunduran dirinya sebagai Ketua DPR. Tak hanya itu, Setya Novanto juga menunjuk Aziz Syamsuddin menggantikan dirinya.
Surat itu pun ditandatangani oleh Setya Novanto yang dulu masih menjabat sebagai Ketua Umum, Sekjen, dan Dewan Pembina Partai Golkar. Bahkan, anggota Komisi III DPR tersebut mengklaim penunjukan dirinya tersebut sah.
"Yang penting tanda tangan ketua umum, sekjen, dan dewan pembina, sah," kata Aziz saat itu.
Advertisement
Minggu Pertama Januari
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid menyatakan, pengganti Ketua DPR nonaktif Setya Novanto, akan dilangsungkan Januari 2018. Saat ini partai masih menggodok sosok yang tepat mengisi jabatan strategis tersebut.
"Insyaallah minggu pertama Januari, menentukan calon ketua DPR pengganti Pak Setya Novanto," kata dia di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (22/12/2017).
Nurdin menjelaskan, partainya kini tengah berkonsentrasi dengan sejumlah rapat. Partai juga tidak mau terburu-buru setelah melaksanakan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).
Saksikan video pilihan di bawah ini: