Warga Bogor Blokir Jalan Rusak Pakai Keranda Jenazah

Warga memblokir jalan provinsi yang rusak sejak Senin, 25 Desember 2017. Namun aksi mereka tak digubris pemerintah daerah.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 27 Des 2017, 10:57 WIB
Warga Bogor Blokir Jalan Rusak Pakai Keranda Jenazah. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Warga dari sejumlah desa di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat kembali turun ke Jalan Raya M. Toha, untuk melakukan aksi demo, Selasa 26 Desember 2017 jelang tengah malam.

Warga kesal lantaran kerusakan jalan yang sudah berlangsung belasan tahun, tak kunjung diperbaiki.

Padahal, mereka telah memblokir jalan provinsi sejak Senin, 25 Desember 2017. Namun aksi mereka tak digubris oleh pemerintah daerah.

Warga memblokade jalan dengan meletakkan sebuah keranda jenazah di tengah jalan. Tak hanya itu, warga juga menanam pohon pisang dan ranting di kubangan, serta menebar bebatuan di tengah ruas jalan penghubung Parung Panjang-Cigudeg-Jasinga dengan Tangerang, Banten.

Ochan Tjandra, salah satu warga Desa Parung Panjang, menuturkan aksi blokir jalan itu sudah berlangsung sejak Senin 25 Desember sore. Aksi ini akan terus berlanjut hingga tuntutan warga dipenuhi.

Ocan mengatakan, sejak 2007 jalan milik Provinsi Jabar ini tidak pernah diperbaiki, setelah rusak akibat truk pengangkut batu galena dan pasir yang melebihi tonase.

Padahal, kata dia, warga sudah berkali-kali mengajukan kepada Pemprov Jabar maupun pihak perusahaan tambang untuk segera memperbaikinya.

"Pemerintah daerah tidak segera menindaklanjuti permintaan kami dan tidak berani menindak truk melebihi tonase. Padahal, jalan ini rusak akibat hilir mudik truk besar," ujar Ocan.

 


Dampak Kerusakan Jalan

Warga Bogor Blokir Jalan Rusak Pakai Keranda Jenazah. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Menurutnya, kerusakan jalan sudah sangat mengganggu warga. Antara lain karena debu yang ditimbulkan oleh lalu lalang dump truk, mengancam kesehatan warga terutama balita maupun remaja.

Kerusakan jalan juga mengakibatkan perekonomian warga terganggu, dan banyak memakan korban jiwa.

Pekan lalu, seorang ibu rumah tangga, yang mengendarai sepeda motor tewas terlindas truk saat akan menghindari lubang.

"Di jalur ini sudah sering yang jatuh dari motor," kata Elly Kristiana, peserta aksi demo.

Kejadian tewasnya ibu rumah tangga tersebut lantas memancing emosi warga Parung Panjang untuk memblokir jalan.

"Ya kami menuntut, baik pihak perusahaan tambang maupun pemerintah bertanggungjawab," kata dia.

 


Blokir Jalan Berlanjut

Warga Bogor Blokir Jalan Rusak Pakai Keranda Jenazah. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Aksi blokade masih berlanjut hingga Rabu pagi ini, dan belum diketahui kapan Jalan Raya Parung Panjang kembali dibuka.

Informasi yang beredar menyebutkan, massa akan membuka blokade jalan usai menggelar pertemuan di kantor Pemkab Bogor siang ini. Itu pun jika disepakati warga.

"Kalau tuntutannya ga dipenuhi, blokir jalan berlanjut terus. Malah aksinya bakal lebih gede lagi," ucap Useng.

Akibat adanya pemblokiran jalan ini, aktivitas ratusan bahkan ribuan truk pengangkut galena terganggu. Begitu juga karyawan maupun pemilik perusahaan tambang lainnya, aktivitas mereka terganggu karena harus menggunakan jalur lain untuk menuju lokasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya