Liputan6.com, Padang - Kunjungan wisatawan selama libur natal ke Kota Padang meningkat sekitar 15 persen. Libur yang lebih panjang diprediksi menjadi salah satu faktor penyebab.
"Objek wisata yang paling menyedot perhatian wisatawan adalah Pantai Padang," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi kepada Liputan6.com, Rabu (28/12/2017).
Kota Padang sebagai ibukota dari provinsi Sumatera Barat sebenarnya tak hanya punya Pantai Padang. Beragam destinasi wisata menarik tersebar di Padang. Dari penelusuran Liputan6.com, berikut enam di antaranya dari destinasi-destinasi keren di Padang.
Baca Juga
Advertisement
Pantai Padang
Orang Minang sering menyebutnya Taplau. Berbeda dengan dahulu, Pemerintah Kota Padang terus berbenah dan memperbaiki fasilitas di pantai ini.
Pantai Padang kini cantik dan indah dengan aneka bunga yang menghiasi di sekitarnya. Lokasinya di dekat Ramayana Plaza Andalaz, Pasar Raya Padang dan dekat juga dengan Jembatan Siti Nurbaya.
Pantai Pasir Jambak
Masih sama-sama pantai, Pantai Pasir Jambak juga tak kalah menarik. Pantai ini berada di Tabing, sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Padang.
Pantai ini berpasir putih, lebar, landai dan dipenuhi oleh nyiur tinggi. Pantai ini sangat cocok untuk berjemur, berenang bersantai dan menyaksikan matahari terbenam.
Pantai Air Manis Batu Malin Kundang
Pantai Air Manis atau Pantai Aia Manih di dekat Pelabuhan Teluk Bayur. Pengunjung akan diingatkan dengan legenda Malin Kundang yang durhaka. Ada banyak penjual souvenir khas Pantai Aia Manih berupa batu Malin Kundang dan sebagainya.
Pantai Caroline
Pantai ini menjadi salah satu tempat wisata di Padang yang wajib dikunjungi. Lokasinya di Teluk Bungus, 25 km di selatan Kota Padang. Nama pantai ini jadi inspirasi lirik lagu Pantai Caroline. Pantai nan landai dan dengan pepohonan menjadi daya tarik spesial.
Jembatan Siti Nurbaya
Kisah Siti Nurbaya terabadikan di Jembatan Siti Nurbaya. Jembatan ini selalu ramai pada sore hingga malam hari. Lampu kota menerangi jembatan saat malam hari. Lokasi jembatan ini dekat dengan pantai Padang dan Pasar Raya.
Museum Adityawarman
Museum Adityawarman berlokasi di Jl.Diponegoro,Kota Padang. Museum Negeri Provinsi Sumatera Barat mulai dibangun pada 1974 dan diresmikan 16 Maret 1977. Nama Adityawarman diambil dari nama seorang Raja besar yang pernah berkuasa di Minangkabau, sezaman dengan Kerajaan Majapahit pada masa Patih Gajah Mada.
Museum Adityawarman di Padang itu museum budaya terpenting di Sumatera Barat. Museum tersebut berfungsi sebagai tempat menyimpan dan melestarikan benda-benda bersejarah seperti cagar budaya Minangkabau, cagar budaya Mentawai, dan cagar budaya Nusantara.
Lonjakan Wisata ke Padang
Pantauan Liputan6.com, selama libur Natal akhir pekan lalu, lalu lintas di Pantai Padang memang sangat macet. Antrian mengular karena ruas jalan tak mampu lagi menampung jumlah mobil yang melewati kawasan itu.
Wisatawan berasal dari Riau, Jambi, dan Bengkulu. Medi Iswandi mengatakan ada tiga objek wisata di Pantai Padang yang menyedot perhatian yaitu Taman Muaro Lasak, Muaro, dan Danau Cimpago.
Meningkatnya kunjungan wisatawan, sebutnya, disebabkan semakin tertatanya Pantai Padang terutama dalam hal infrastuktur, kebersihan, dan masyarakat yang ramah.
Infrastruktur yang dibangun seperti taman bermain untuk anak-anak, PKL yang tertata dengan baik karena disediakan Lapau Panjang (kios) dengan bangunan permanen.
Dulu, kawasan itu rawan pemalakan. Medi mengklaim sekarang hal itu tak terjadi lagi dan masyarakat sudah welcome dengan wisatawan.
Akibat pembenahan tersebut, sebut Medi, Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2017 yang berasal dari sektor pariwisata meningkat sekira 32,35 persen, dari 50 miliar tahun 2016 meningkat menjadi 65 miliar pada 2017 (yoy).
"Angka tersebut baru kita hitung hingga November 2017, masih ada kemungkinan peningkatan lagi," ujarnya. Peningkatan PAD dilihat dari pajak hotel, restoran, hiburan, dan retribusi.
Advertisement
Jaminan Keamanan
Sebelumnya Pemerintah Kota Padang menjamin keamanan pariwisata di beberapa lokasi dari tindakan pemalakan dan premanisme pada momen liburan. "Khususnya di pantai dan areal parkir koordinasi pengawasan akan lebih ditingkatkan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Padang Medi Iswandi, di Padang, dilansir Antara.
Dia menyebutkan koordinasi ini dilakukan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan, Polisi Pamong Praja, Kepolisian, TNI dan masyarakat untuk mengawasi tindakan pemalakan tersebut.
Khusus di areal parkir tempat wisata yang perlu diwaspadai yakni kenaikan tarif di luar ketentuan, biasa dilakukan oleh oknum tukang parkir. Sejauh ini yang telah dilakukan pemkot kata dia yakni menugaskan pihak keamanan untuk mengawasi di tempat parkir serta melakukan pembinaan kepada tukang parkir.
"Pemalakan lain yang perlu diwaspadai yakni tindak premanisme sekelompok warga yang meminta langsung uang kepada pengunjung," ujarnya.
Pemalakan oleh preman ini dinilai sulit dideteksi karena tidak mudah membedakan antara oknum dan pengunjung biasa. Untuk itu dia mengimbau wisatawan untuk melapor langsung kepada pemerintah. Setelah adanya laporan pihaknya akan segera melakukan tindakan.
"Selain memperkuat keamanan secara eksternal, pihaknya juga telah memasang kamera pengintai di beberapa objek wisata khususnya pantai," kata dia.
Dia menambahkan secara khusus tujuan mengamankan pengunjung dari pemalakan ini dalam upaya membangun citra positif bagi warga yang bukan warga Padang. Menurutnya pada libur lebaran perputaran uang cukup cepat karena banyak warga yang tinggal di luar Padang pulang kampung.
"Tentunya hal ini juga berpotensi mengundang tindak kejahatan dan kriminal," ujarnya.