Petugas medis, Leidy Garcia memeriksa payudara pasien di sebuah rumah sakit di Cali, Kolombia (14/11). Leidy Garcia dan Francia Papamija adalah dua dari lima wanita tunanetra yang dilatih dengan metode dokter Jerman Frank Hoffmann. (AFP/Luis Robayo)
Petugas medis, Leidy Garcia menyiapkan potongan pita yang ditandai dengan koordinat Braille yang akan digunakan untuk pemeriksaan payudara di sebuah rumah sakit di Cali, Kolombia (14/11). (AFP/Luis Robayo)
Petugas medis, Leidy Garcia menyiapkan potongan pita dengan koordinat Braille untuk pemeriksaan payudara di sebuah rumah sakit di Cali, Kolombia (14/11). Leidy Garcia dan Francia Papamija bekerja sebagai Medical Tactile Examiners. (AFP/Luis Robayo)
Petugas medis, Francia Papamija sedang menerima konsultasi seorang pasien di sebuah rumah sakit di Cali, Kolombia (14/11). Petugas tunanetra ini menjadi bagian dari proyek "Hands That Save Lives". (AFP/Luis Robayo)
Petugas medis tunanetra, Leidy Garcia melakukan pemeriksaan payudara seorang pasien di sebuah rumah sakit di Cali, Kolombia (14/11). Mereka membantu mendeteksi benjelon dini yang bisa berkembang menjadi kanker. (AFP/Luis Robayo)
Pasien melihat sebuah diagram pemeriksaan payudara yang akan dilakukan petugas medis tunanetra di sebuah rumah sakit di Cali, Kolombia (14/11). (AFP/Luis Robayo)
Petugas medis tunanetra, Francia Papamija melakukan pemeriksaan payudara seorang pasien di sebuah rumah sakit di Cali, Kolombia (14/11). Petugas tunanetra ini mendeteksi benjelon di payudara dengan menggunakan pita koordinat Braille. (AFP/Luis Robayo)