Liputan6.com, Valencia - Valentino Rossi tampil payah di MotoGP musim lalu. Pembalap Movistar Yamaha itu gagal meraih gelar juara dunia MotoGP, yang akhirnya melayang ke tangan Marc Marquez.
Baca Juga
Advertisement
Direktur tim Monster Yamaha, Guy Coulon punya asumsi di balik melempemnya penampilan Rossi. Menurutnya, tim pabrikan Yamaha terlalu sering bereksperimen dengan sasis yang berbeda-beda.
"Saya tidak yakin 100 persen. Namun saya pikir mereka menguji coba beberapa sasis berbeda. Sepertinya, jika mereka terus mencoba sasis baru, mereka lebih menyukainya daripada sasis yang digunakan sebelumnya," kata Coulon seperti dilansir Crash.
Coulon menambahkan, hal tersebut berbeda dengan tim Monster Yamaha, yang merupakan tim satelit dari Yamaha. Coulon mengungkapkan, Monster Yamaha tidak banyak mengubah-ubah sasis motor YZR M1 yang dikendarai Johann Zarco.
"Kami menggunakan sasis yan sama dari awal hingga akhir musim. Sejujurnya, saya tidak merasakan perbedaan besar di akhir musim dengan Ducati atau Honda, dibandingkan dengan motor kami di awal musim," ujar Coulon.
Tak Menyangka
Lebih lanjut, Coulon mengaku pada awalnya ia pun menyangka strategi tim Movistar Yamaha bakal bekerja dengan baik. Namun ternyata sebaliknya, strategi tersebut malah jadi bumerang buat Rossi dan Vinales.
"Saya percaya jika tim pabrikan menggunakan sasis berbeda dan memperbaiki motor, mereka seharusnya mengurangi gap dari Honda dan Ducati. Namun demikian, malah ada gap yang lebih besar. Jadi, ada sebuah pertanyaan besar di sana," kata Coulon.
Advertisement
Dibuktikan Zarco
Apa yang diucapkan Coulon dibuktikan oleh performa Johann Zarco di MotoGP musim lalu. Ia berhasil menjadi pembalap satelit dengan peringkat tertinggi.
Zarco finis di peringkat keenam, di belakang Valentino Rossi yang menempati peringkat kelima. Rekan setim Rossi, Maverick Vinales menempati peringkat ketiga.