Jusuf Kalla: Minggu Lalu Saya Vaksin Difteri

Jusuf Kalla menuturkan, bersama Presiden Joko Widodo dan menteri, dia akan melakukan rapat di Istana Bogor terkait difteri.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Des 2017, 15:41 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK (Liputan6.com/ Putu Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengungkapkan betapa pentingnya untuk melakukan vaksin difteri. Dia mengaku telah divaksi minggu lalu.

"Ya (sudah vaksin), minggu lalu," ungkap JK di kantornya, Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Dia menuturkan, bersama Presiden Joko Widodo dan menteri akan melakukan rapat di Istana Bogor terkait difteri. Menurut JK, persoalan difteri ini harus segera diatasi, agar tak meluas.

"Namanya kejadian luar biasa, kita harus atasi. Karena kalau kejadian luar biasa itu menjadi meluas kan tentu berbahaya. Karena difteri itu kan tidak memilih umur," ungkap JK.

JK mengatakan, dengan upaya pemerintah memberikan vaksin kepada masyarakat, masyarakat tidak perlu ragu akan vaksin palsu.

"Ada isu bahwa masa lalu itu banyak vaksin-vaksin palsu. Jadi sekarang vaksinnya benar-benar harus yang asli. Dan kemudian juga pada waktunya. Ada kan waktunya, berapa lama setelah itu (kejadian)," Jusuf Kalla menandaskan.


Perhatikan Gejala

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didampingi Wagub Sandiaga Uno memberikan sambutan dihadapan umat Kristiani pada malam Misa Natal di Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Immanuel, Gambir, Jakarta, Minggu (24/12). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan terus menggalakkan vaksin difteri untuk mencegah kejadian serupa.

"(Vaksin) difteri kita akan lebih masif lagi. Karena satu jumlahnya meningkat. Kedua muncul juga di tempat-tempat yang sebelumnya tidak terjadi. Bahkan di usia-usia yang relatif di luar usia anak-anak, karena sudah dewasa," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (27/12/2017).

"Jadi saya komunikasi terus dengan kepala dinas kesehatan. Nanti saya cek perkembangan terbaru dan upaya untuk melakukan vaksinasi kita jalankan terus," tambah dia.

Anies mengimbau agar warga lebih perhatian, bila melihat orang sekelilingnya memiliki tanda-tanda penyakit difteri.

"Menganjurkan kepada semua warga bila menyaksikan ada kerabat, tetangga yang nampak gejala flu jangan dibiarkan. Segera periksa ke dokter, segera datang ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Supaya bisa diperiksa dan diamankan," ujar Anies.


Difteri di Garut

Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, akhirnya menetapkan wabah penyakit difteri yang menyerang warganya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Dalam dua pekan terakhir, satu orang meninggal dunia, serta lima orang pasien masih dirawat di RSUD dr Slamet Garut.

"Statusnya penyakit difteri sudah masuk kategori KLB, setelah Jawa Barat dinyatakan kategori KLB," ujar Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, Sabtu, 23 Desember 2017.

Penyebaran penyakit difteri cukup mengkhawatirkan. Sepanjang tahun ini sebanyak tiga warga meninggal dunia, dengan 17 kasus telah terdeteksi yang penyebarannya hingga 16 kecamatan.

Untuk itu lembaganya terus berupaya untuk mencegah agar penyebaran penyakit itu tidak meluas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya