Transjakarta Siapkan Bus Feeder ke Stasiun Sudirman Baru

Transjakarta akan mulai mengoperasikan BRT sejak besok, Kamis 28 Desember.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Des 2017, 20:13 WIB
Bus Transjakarta melintas dengan lancar di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (14/6/2016). Untuk menjaga jalur Transjakarta tetap steril, Dishub DKI Jakarta mengerahkan puluhan petugas. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berintegrasi dengan PT Railink, operator kereta bandara terkait penyediaan sarana bus feeder di Stasiun Sudirman Baru. Keberadaan bus feeder ini seiring beroperasinya kereta bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Transjakarta memfasilitasi angkutan umum tambahan berupa Bus Rapid Transit (BRT), yang beroperasi dari Stasiun Sudirman Baru menuju dua rute, yakni koridor 1 dan koridor 9.

Direktur Bidang Teknis dan Fasilitas PT Transjakarta Wijanarko mengatakan, koridor 1 akan memfasilitasi pemberangkatan dari stasiun Sudirman menuju Monas, lalu kembali lagi ke stasiun.

"Untuk koridor 2, bus kami akan menyediakan rute Stasiun Sudirman Baru ke arah Bundaran HI, melewati Tosari, Karet, Menteng, lalu masuk ke jalan Blora sebelum berhenti di stasiun lagi," ujar dia di Stasiun Sudirman Baru pada Rabu (27/12/2017).

Dia mengatakan, akan tersedia BRT sebanyak sekitar 10 sampai 15 bus tiap harinya di masing-masing rute.

Wijanarko juga menyampaikan, Transjakarta akan mulai mengoperasikan BRT sejak besok, Kamis 28 Desember. Secara tarif, bus feeder ini memakan biaya sama seperti bus Trans Jakarta, yaitu Rp 3.500.

"Estimasi awal, Transjakarta dapat menggaet lima ribu penumpang per harinya. Kita mematok angka tersebut karena percaya angkutan ini dapat mempermudah masyarakat yang hendak berpindah moda transportasi," tutur Wijanarko.

BRT sendiri adalah sebuah bus yang sudah memiliki standar internasional. Angkutan tersebut memiliki desain beratap rendah, dengan daya angkut maksimal sebesar 66 penumpang.

Selain itu, bagian tengah bus juga nantinya akan ditempatkan sebuah ruangan khusus yang diperuntukkan bagi orang berkebutuhan khusus (difabel). Namun, ruangan itu kini masih difungsikan sebagai tempat penyimpanan barang penumpang, semisal koper.

Tonton Video Pilihan Ini:

 

 

Menhub Minta Kereta Bandara Sinergi dengan Transjakarta

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi upaya PT Railink terkait pengoperasian kereta Bandara Soekarno-Hatta mulai Selasa, 26 Desember 2017. Meski beroperasi, kereta bandara saat ini masih dalam tahap uji coba komersial.

Uji coba komersial ini berlaku mulai 26 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018. Dalam tahap uji coba, tarif yang dikenakan sebesar Rp 30 ribu per orang. Nantinya akan naik menjadi Rp 70 ribu per orang setelah diresmikan Presiden Jokowi pada 2 Januari 2017.

 
Budi Karya mengatakan kereta bandara ini akan menjadi pilihan baru masyarakat mengingat waktu tempuh dari Stasiun Sudirman Baru (BNI City) ke Bandara Soetta hanya berkisar 45-55 menit. Berbeda jauh dengan waktu tempuh jalur darat yang bisa mencapai 2 jam.

"KA Bandara menjanjikan suatu perubahan, kecepatan, kenyamanan, dan keamanan. Ini kita sudah mempersiapkan dengan bagus dan semoga besok berjalan dengan lancar dan nantinya kita meminta masukan kepada masyarakat apa yang harus ditingkatkan agar pelayanan menjadi lebih baik," kata Budi Karya dalam keterangannya, Selasa (26/12/2017).

Demi kemudahan dan kelancaran calon penumpang di Stasiun Sudirman Baru ini, Menhub mengharapkan adanya sinergitas antarmoda antara kereta bandara dengan Transjakarta.

“Saya meminta Dirjen Perkeretaapian untuk mengundang PT Railink dan PT Transjakarta agar terjadi sinergi antarmoda yang berjalan dengan baik. Hal ini perlu dilakukan agar dapat mengurangi kepadatan kendaraan pribadi calon penumpang di Stasiun Sudirman Baru,” ujar Menhub Budi.

 
 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya