Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung mendatar pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Ruang gerak IHSG cenderung terbatas karena dibayangi oleh aksi ambil untung investor.
Demikian disampaikan Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Kamis (28/12/2017).
"Diperkirakan IHSG akan bergerak mulai terbatas di sisa 2 hari perdagangan selanjutnya menjelang tutup tahun," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Lanjar menerangkan, laju IHSG cenderung terbatas setelah terus naik dan kembali menembus rekor. Kemarin, IHSG ditutup menguat 56,15 poin ke level 6.277,16.
"IHSG ditutup menguat 56,15 poin ke level tertinggi selanjutnya 6.277,16 dengan optimisme window dressing di akhir tahun," jelas dia.
Penguatan IHSG didorong sektor industri dasar, keuangan, dan pertanian. Dia menjelaskan, produsen semen menguat setelah mencatatkan pelemahan sepanjang tahun ini.
"Sektor keuangan optimistis dipimpin saham BDMN seiring rencana pembelian MUFG kembali memanas. Sedangkan sektor pertanian disebabkan rebound-nya permintaan dan harga CPO di akhir tahun ini," sambungnya.
Lebih lanjut, investor asing turut mencatatkan aksi beli bersih dengan nilai Rp 386,04 miliar.
Pada perdagangan saham kali ini, Lanjar memperkirakan IHSG berada pada support 6.220 dan resistance 6.285. Saham rekomendasi Lanjar antara lain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Petrosea Tbk (PTRO).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IHSG Kembali Cetak Rekor Baru di 6.277
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan rekor tertinggi barunya.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (27/12/2017), IHSG menguat 56,15 poin atau 0,90 persen ke posisi 6.277,16. Indeks saham LQ45 menguat 0,88 persen ke posisi 1.063,03. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Ada sebanyak 222 saham menguat sehingga mendorong IHSG menguat. 128 saham melemah dan 127 saham lainnya diam di tempat.
Pada hari ini, IHSG sentuh level terendah 6.214,25 dan tertinggi 6.277,16. Total frekuensi perdagangan saham 232.558 kali dengan volume perdagangan 27,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,3 triliun.
Investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 454,03 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.550.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham industri dasar naik 1,81 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan mendaki 1,77 persen dan sektor saham perkebunan melonjak 1,37 persen.
Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham JMAS naik 24,32 persen ke posisi 690, saham CAMP melonjak 24,61 persen menjadi 1.190, dan saham ARTA menanjak 24,27 persen.
Sedangkan saham yang tertekan antara lain saham PADI turun 16,8 persen, saham ARTO tergelincir 14,71 persen menjadi 145 dan saham TFCO susut 8,14 persen ke posisi 790.
Advertisement