Liputan6.com, Jakarta - Satu korban tewas robohnya kanopi proyek Apartemen The Pakubuwono Spring dievakuasi pada Rabu sore, pukul 16.30 WIB. Korban bernama Dede Irawan merupakan warga Plered, Purwakarta berusia 25 tahun.
"Evakuasi korban MD di Pakubuwono Spring telah berhasil dilaksanakan pada pukul 16.30 WIB," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Purwanta kepada Liputan6.com melalui pesan singkat.
Advertisement
Sebelumnya, proyek pembangunan taman Apartemen The Pakubuwono Spring roboh pada Selasa, 26 Desember 2017 pukul 20.15 WIB. Kecelakaan kerja tersebut mengakibatkan tiga pekerja mengalami luka-luka dan tiga lainnya tewas.
Dua pekerja tewas dan tiga korban selamat sudah berhasil di evakuasi pada Selasa malam. Namun satu korban tewas masih terjebak hingga Rabu siang.
Keenam korban diketahui sebagai pekerja di bawah PT Tunas Jaya Sanur yang mengoperasikan pengerjaan proyek pembangunan Apartemen Pakubuwono Spring tersebut.
Berikut daftar nama korban luka dan tewas dalam insiden ini:
1. Aris Suryanto bin Sumadi (33), mengalami luka patah pada pergelangan tangan kiri dan kaki kanan.
2. Muklas (44), mengalami luka sobek di kepala sebelah kiri (7 jahitan).
3. Idris bin Sohari (28), mengalami luka lecet di ketiak kiri dan kanan, serta luka sobek di kaki sebelah kiri (5 jahitan).
4. Adi alias Bima (30), meninggal dunia.
5. Khoirul Ma'sum (35), meninggal dunia.
3. Dedi Irawan, meninggal dunia.
Kesulitan untuk Evakuasi
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin mengatakan, proses evakuasi terhadap satu korban tewas kecelakaan kerja Apartemen The Pakubuwono Spring sulit dilakukan karena posisi reruntuhan bangunan proyek.
Dia menegaskan, pihaknya menerapkan kehati-hatian selama proses evakuasi agar bangunan tidak roboh lagi. Penguatan konstruksi perlu dilakukan agar selama proses evakuasi tim penyelamat tetap aman.
"Saat ini perlu adanya penguatan-penguatan konstruksi yang lainnya karena kalau tidak dikuatkan takutnya nanti akan roboh kembali," tutur Mardiaz.
Advertisement
Penyebab Robohnya Proyek
Kata Mardiaz, pihak kontraktor berupaya melakukan penguatan terhadap pondasi konstruksi agar tidak merobohkan bangunan yang lain.
"Karena itu akan mengambil ataupun mengangkat bangunan yang roboh itu kalau memang tidak dikuatkan takutnya nanti malah menimbulkan kerusakan yang lain," jelas Mardiaz.
Dia juga mengatakan, pihak laboratorium forensik akan mendalami penyebab robohnya proyek bangunan ini. Ia menambahkan, dugaan kelalaian kerja akan ditindaklanjuti esok hari bersama labfor.
"Tentunya untuk kelalaian ini nanti setelah adanya hasil pemeriksaan labfor baru kita ketahui, tapi jelas ada kelalaian soalnya mengakibatkan meninggal dunia," ucap Mardiaz.
Pihak kepolisian sudah memeriksa dua saksi atas kejadian ini. Salah satu saksi merupakan petugas pengawas.
Saksikan video pilihan di bawah ini: