Berawal dari Cadangan, Striker AC Milan Sukses Jadi Pahlawan

Crutone menjadi pahlawan AC Milan.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2017, 08:30 WIB
Para pemain AC Milan merayakan gol Patrick Cutrone. (AFP/Miguel Medina)

Liputan6.com, Milan - Suasana haru menyelimuti emosi para pemain AC Milan usai menaklukkan Inter Milan 1-0 dalam babak perempat final Coppa Italia, Kamis dini hari WIB (28/12/2017). Dua pemain I Rossoneri sampai tak sanggup menahan tangis.

Yang pertama adalah striker muda, Patrick Cutrone. Pemain berusia 19 tahun itu menangis usai menjadi pahlawan kemenangan AC Milan lewat gol tunggalnya. Ia sukses merobek gawang Inter Milan di babak extra-time, tepatnya pada menit 104, memanfaatkan assist Suso.

“Saya berpikir kemarin saya masih bermain di tim Primavera dan saya merayakan gol dalam laga derby. Mencetak gol di hadapan kerumunan penonton seperti ini sungguh luar biasa,” ujar Cutrone kepada Rai Sport.

Kemenangan ini jelas mengangkat moral para pemain AC Milan yang tengah tertatih-tatih di Serie A musim ini. Apalagi di dua pertandingan sebelumnya, mereka kalah berturut-turut oleh Verona (0-3) dan Atalanta (0-2). Dengan kemenangan ini, AC Milan akan menghadapi Lazio di babak semifinal, yang di pertandingan lain berhasil mengalahkan Fiorentina.

Derby ini tidak bisa dianggap sebagai pertandingan biasa. Sekarang kami meraih kemenangan ini dan lolos ke babak selanjutnya. Mulai besok kami akan mulai mempersiapkan diri untuk melawan Fiorentina (di Serie A),” kata Cutrone.

 

 

 

 


Tampil Sebagai Cadangan

Foto dok. Liputan6.com

Cutrone sendiri tidak diturunkan sebagai starter pada laga dini hari tadi. Ia baru masuk pada menit 76, menggantikan Nikola Kalinic.

“Saya dedikasikan gol ini untuk keluarga saya karena mereka selalu mendukung saya. Dan gol-gol lainnya yang saya cetak di masa mendatang juga akan selalu saya dedikasikan untuk mereka,” ujar Cutrone.


Debut Kakak Donnarumma Berbuah Manis

Foto dok. Liputan6.com

Selain Cutrone, pemain lainnya yang juga tak dapat menahan tangis adalah Antonio Donnarumma. Kiper ketiga AC Milan itu diturunkan untuk pertama kalinya sejak direkrut musim panas lalu. Tak tanggung-tanggung, ia dimainkan sejak menit awal dan tak diganti hingga peluit panjang ditiup. Debutnya itu pun terasa manis karena terjadi di laga Derby Della Madonnina dan berakhir dengan kemenangan pula.

“Saya selalu berlatih dengan baik. Saya selalu melakukan pekerjaan saya dalam keadaan diam. Kerja keras terbayar dan untungnya itu semua berjalan dengan baik. Saya tidak akan meminta debut yang lebih baik. Ini adalah debut bersama Milan yang saya impikan,” ujar kakak kandung Gianluigi Donnarumma ini.

Antonio diturunkan setelah adiknya mengalami cedera otot pangkal paha. Sedangkan kiper kedua, Marco Storari mengalami masalah pada betisnya saat sesi latihan.

“Ketika saya mendengar Marco cedera, saya sedikit terkejut. Namun saya bilang dalam hati bahwa saya harus memanfaatkan kesempatan ini dan bermain dengan santai. Semua berjalan baik, termasuk penyelamatan saya atas upaya Joao Mario,” katanya.

Penampilan bagus Antonio dalam debutnya ini sekaligus menjawab kritik para ultras (fans garis keras) yang selama ini menganggapnya sebagai parasit di kubu AC Milan. Fans menganggap perekrutannya hanya sekadar untuk menyenangkan adiknya saja. (Abul Muamar) 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya