Berhasil Temui Idolanya, Fans Dedi Mulyadi Malah Sedih

Remaja yang ngefans pada Dedi Mulyadi sudah tiga kali berusaha menjumpai idolanya. Baru pada upaya keempat dia berhasil menemui Dedi.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 28 Des 2017, 12:30 WIB
Remaja yang ngefans pada Dedi Mulyadi sudah tiga kali berusaha menjumpai idolanya. Baru pada upaya keempat berhasil menemuinya. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Fitri Risky Damayanti, remaja putri berusia 17 tahun asal Desa Cigugur, Kabupaten Kuningan, nekat mendatangi kantor DPD Golkar Jawa Barat untuk menemui Dedi Mulyadi.

Bersama ibunya, Endang (47), keduanya berangkat menggunakan bus sejak pukul 05.00 WIB. Fitri mengaku ingin bertemu karena mengidolakan Bupati Purwakarta tersebut.

Fitri menuturkan pertemuannya dengan Ketua DPD Golkar Jabar itu berlangsung singkat. Ketiganya hanya sempat mengabadikan pertemuan tersebut dengan berfoto bersama.

"Ketemunya singkat banget. Belum sempat ngomong apa-apa, sedih," kata Fitri saat ditemui Liputan6.com, Rabu, 27 Desember 2017.

Sambil menenteng foto Dedi Mulyadi, siswi SMPN 1 Kadugede kelas 8 ini mengaku sudah tiga kali berusaha menjumpai Dedi. Dua minggu lalu, dia dan ibunya mendatangi rumah dinas Dedi di Purwakarta. Namun, Dedi sedang tak berada di tempat karena sedang mengikuti Munaslub Golkar.

"Di pendopo sampai menginap empat hari," tuturnya.

Endang, ibunda Fitri, mengaku lega setelah perjuangan putrinya menemui Dedi terwujud. Menurut dia, putri satu-satunya itu memaksa ingin bertemu Dedi. "Dia ingin ketemunya Pak Dedi, idolanya," ujar Endang.

 


Ingin Kuliah

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menumpang angkot jurusan Sadang – Pasar Rebo Simpang. Foto: (Abramena/Liputan6.com)

Fitri merupakan anak prasejahtera yang tinggal di Cigugur, Kuningan. Neng, begitu dia akrab disapa, ditinggal sang ayah, Juli Haryanto, ketika masih duduk di bangku kelas 1 SD.

Di usianya sekarang, Fitri seharusnya sudah masuk SMA. Namun, dirinya mendapat musibah setelah terkena racun ular. Ia juga mengalami kesulitan biaya hingga memaksanya berhenti sekolah.

Belakangan, keinginannya untuk melanjutkan pendidikan tertolong berkat bantuan pemda setempat yang memberikan kesempatan pada Fitri untuk mengikuti kejar paket. "Saya pengen sekolah dan lanjutin sampai kuliah. Biar bisa bantu ibu," kata Fitri.

Menurut Fitri, untuk makan sehari-hari, ibunya bekerja serabutan di rumah tetangga. Upah dari kerja itu digunakan membeli makanan jadi. Karena alasan itulah, Fitri ingin sekali membantu ibunya.

 


Pernah Dibantu

Dedi melantik kepala desa terpilih. Foto: (Abramena/Liputan6.com)

Sementara itu, Endang mengaku sempat mendapat bantuan dari Dedi Mulyadi ketika berkunjung ke Cigugur dalam rangka Safari Budaya pada September lalu. Ketika itu, bantuan diberikan untuk modal usaha.

"Tapi uangnya kepake buat benerin rumah karena sudah banyak yang bocor dan kondisinya sudah buruk," kata Endang.

Warga RT 30/RW 11 Lingkungan Manis, Kelurahan Cigugur ini mengaku saat ini kondisi rumahnya sudah agak mendingan walau posisinya berada di tengah sawah. Namun mengingat kondisi rumahnya yang baru jadi 80 persen, masih perlu biaya tambahan untuk menuntaskan pengerjaan.

"Saya berharap sekali ada yang bisa bantu," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya