Liputan6.com, Jakarta - Google telah mengumumkan kehadiran Android Go pada Mei 2017 saat gelaran Google I/O dan merilisnya awal bulan ini. Namun hingga sekarang, belum ada vendor yang mengklaim siap mengadopsi sistem operasi terbaru.
Akan tetapi, baru-baru ini kabar terbaru menyebut HMD Global selaku pemilik merek Nokia diinformasikan siap mengadopsi Android Go. Dikutip dari Phone Arena, Kamis (28/12/2017), perangkat yang akan menjadi bagian dari Android Go akan diberi nama Nokia 1.
Baca Juga
Advertisement
Mengingat Android Go ditujukan untuk perangkat murah, spesifikasi perangkat ini didukung dengan spesifikasi yang terbilang standar. Nokia 1 akan dipersenjatai RAM 1GB dan memori internal 8GB yang dapat diperluas.
Menurut laporan, layar perangkat ini sudah beresolusi HD (720p), hal tak biasa yang diterapkan di smartphone entry-level. Sayangnya spesifikasi lain dari perangkat ini belum diketahui.
Menurut rencana, Nokia 1 akan memulai debut di sejumlah pasar pada Maret 2018 dan dibanderol dengan harga sekitar 80 Euro (Rp 1,2 juta). Selain Nokia, vendor lain yang digadang-gadang turut memproduksi perangkat untuk Android Go adalah Huawei.
Sekadar informasi, Android Go merupakan sistem operasi yang ditujukan untuk perangkat low-end (smartphone murah). Meski sudah berbasis Android Oreo, sistem operasi ini didesain agar mampu berjalan optimal di perangkat dengan RAM 512MB atau 1GB.
Persiapan Google untuk Mendukung Android Go
Google juga sudah mendukung kehadiran sistem operasi ini dengan menyiapkan versi ringan dari aplikasi besutannya, seperti YouTube, Gmail, Google Assistant, dan Google Maps.
Aplikasi untuk Android Go itu didesain dengan ukuran yang lebih kecil ketimbang versi reguler, sehingga tak banyak menghabiskan memori perangkat.
Akan tetapi, raksasa internet itu memastikan pengalaman pengguna tetap optimal karena performa aplikasi tersebut sudah disesuaikan.
Tak hanya itu, Google juga menyediakan fitur penghemat data, mulai dari yang tersedia yaitu Google Chrome hingga aplikasi Datally untuk memantau pemakaian data.
Google juga mengajak para pengembang menyiapkan aplikasinya agar kompatibel dengan Android Go. Hal itu diutarakan langsung oleh Director of Google Play APAC James Sander saat gelaran Google Playtime Asia Tenggara 2017.
Ia menuturkan, saat ini sudah ada 2 miliar pengguna Android aktif. Jumlah itu akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan pertumbuhan pengguna pertama yang memakai smartphone.
(Dam/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement