Liputan6.com, Manchester - Manajer Manchester United (MU), Jose Mourinho, blak-blakan soal strategi yang digunakannya saat laga Boxing Day lawan Burnley. Seperti diketahui, taktik itu tak berjalan bagus untuk Setan Merah, sebutan MU.
MU gagal meraup tiga poin di laga Boxing Day. Mereka hanya mampu bermain imbang 2-2 di Old Trafford Stadium dalam lanjutan Liga Inggris, dua hari lalu.
Baca Juga
Advertisement
Setan Merah malah sempat tertinggal dua gol di babak pertama melalui Ashley Barnes dan Steven Defour. Untungnya, Jesse Lingard keluar sebagai pahlawan dengan dua gol yang dicetaknya.
Dalam laga itu, pada babak kedua MU hanya memainkan satu bek tengah, Phil Jones. Mourinho menarik Marcos Rojo di awal babak kedua dan menggantikannya dengan Henrikh Mkhitaryan.
Strategi ini dianggap ampuh karena Mourinho menilai Barnes bakal bermain bola-bola panjang yang langsung mengarah ke kotak penalti MU.
Terlebih lagi, Burnley hanya menurunkan Barnes sebagai striker tunggal. Manajer Burnley, Sean Dyche, menumpuk lima pemain di lini tengah.
"Itu strateginya, hanya bermain dengan satu bek tengah. Sebab, kami tahu Burnley tidak bakal mendominasi bola, mereka akan bermain langsung (ke pertahanan MU)," kata Mourinho, dikutip dari Independent.
Peran Ibrahimovic yang Gagal
Di laga melawan Burnley, Mourinho memainkan Zlatan Ibrahimovic sebagai playmaker, pemain nomor 10. Sayangnya, taktik ini gagal karena Ibrahimovic tak banyak menciptakan peluang untuk target man Setan Merah, Romelu Lukaku.
Hal tersebut membuat Mourinho memutuskan mengganti Ibrahimovic di babak kedua. Posisi eks striker timnas Swedia itu digantikan Lingard, yang berhasil memainkan peran nomor 10 dengan mencetak dua gol.
"Saya memutuskan bermain bersama Mkhitaryan, Lingard, dan Juan Mata. Ketiganya mencoba bermain di belakang Lukaku. Dengan tiga pemain ini, kami menemukan solusi," ujar manajer berkebangsaan Portugal itu.
Advertisement
Tidak Beruntung
Meski berhasil menghidupkan peran nomor 10, Mourinho mengakui timnya tidak beruntung. Banyak umpan-umpan silang dari sektor sayap yang gagal dikonversi menjadi gol.
"Kami tidak menyerang dengan bagus. Kami juga tidak beruntung dengan rebound dan kami kehilangan dua poin," ucap manajer berusia 54 tahun tersebut.