Jokowi Ingatkan Masyarakat Hargai Perbedaan Saat Pilkada

Jokowi berpesan agar perbedaan jangan sampai menghilangkan persaudaraan sebagai sebuah bangsa.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 28 Des 2017, 17:38 WIB
Presiden Joko Widodo berisap mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/12). Dalam ratas tersebut Jokowi membahas persiapan Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak bosan-bosan mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga persatuan menjelang Pilkada 2018. Dia tidak ingin pilkada memecah kerukunan masyarakat di Indonesia.

"Saya titip, negara ini negara besar, jangan sampai pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan wali kota, apalagi nanti menginjak pemilihan presiden 2019, jangan sampai pilihan berbeda karena demokrasi yang kita jalankan menjadi pecah, tidak rukun lagi, jangan," kata Jokowi ketika memberikan sambutan pada Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun Angkatan Muda Siliwangi (AMS) ke-51 di Gedung Merdeka Kota Bandung, Kamis (28/12/2017).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpesan agar perbedaan jangan sampai menghilangkan persaudaraan sebagai sebuah bangsa. Pasalnya, akan ada 171 pemilihan kepala daerah, baik pemilihan gubernur, pemilihan bupati maupun pemilihan wali kota akan dilaksanakan pada 2018.

"Kita merupakan saudara sebangsa dan setanah air silakan pilih pemimpin negara yang paling baik setelah itu kita kembali jadi saudara sebangsa setanah air. Jangan sampai tidak saling sapa tetangga, antarkampung, antarteman, jangan," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengingatkan anggota AMS untuk terus melestarikan tekad pahlawan bangsa dan memegang teguh ajaran-ajaran Ilahi. Hal ini demi kebahagiaan rakyat Indonesia sesuai semangat pendirian AMS.

"Saya bangga sekali hadir di tengah anggota Angkatan Muda Siliwangi para pewaris semangat pahlawan Indonesia, patriot bangsa," tutur dia.

"AMS didirikan 51 tahun lalu bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November, saya percaya di nadi setiap anggota AMS mengalir darah pakusarakan," sambung Jokowi.

Turut hadir mendampingi Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, antara lain Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Ketua Umum AMS Noery Ispandji Firman.

 


NKRI Sering Diuji

Presiden Joko Widodo berisap mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/12). Dalam ratas tersebut Jokowi membahas persiapan Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, sering kali keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diuji. Salah satu ujiannya, banyak berita bohong atau hoaks yang kini menjadi salah satu ancaman.

"Kita harus menyadari berita bohong ada di mana-mana," kata Jokowi saat menghadiri Harlah Partai Hanura di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/12/2017).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, tak hanya keutuhan NKRI yang menjadi ancaman. Namun, dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila juga sering mengalami ujian.

"Kita harus tahu NKRI tahan uji, Pancasila tahan uji, Bhinneka Tunggal Ika juga tahan uji," ujar Jokowi.

Karena hal itu, Jokowi meminta kepada Partai Hanura sebagai salah satu partai politik di Indonesia untuk ikut serta dalam memperkuat keutuhan NKRI.

"Meskipun kita berbeda tapi kita tetap satu dalam NKRI. Kader Partai Hanura harus waspada membela kepentingan bangsa," jelas Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya