4 Sisi Mistis Istana Presiden yang Ditempati Jokowi

Ada sejumlah cerita unik dan misterius yang hingga kini belum terpecahkan mengenai bangunan Istana Kepresidenan, Jakarta. Apa saja?

oleh Luqman Rimadi diperbarui 28 Des 2017, 20:00 WIB
Pekerja memasang kain renda berwarna merah putih dipagar depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/4/2015). Jelang Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Bandung pada 24 April mendatang, Istana Merdeka mulai dipercantik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Istana Kepresidenan RI, tempat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkantor, menjadi salah satu bangunan terpenting dan saksi bisu perjalanan bangsa saat ini. Sejumlah keputusan penting disampaikan di sana.

Istana Kepresidenan juga menjadi tempat menerima tamu negara. Karena itu, tak salah bila Istana Negara juga disebut menjadi simbol kedaulatan sebuah negara.

Dibanyak negara, bangunan Istana Kepresidenan kebanyakan merupakan bangunan tua yang telah berusia lebih dari satu abad.

Di Indonesia, kompleks Istana Kepresidenan, yang berada di di Jalan Medan Merdeka Utara, merupakan bangunan sisa peninggalan kolonial Belanda yang pembangunannya baru dimulai pada 1796.

Beberapa bangunan yang hingga kini kokoh dan menjadi tempat kegiatan kenegaraan, antara lain Istana Negara, Istana Merdeka, dan Wisma Negara.

Lepas dari sisi penting dan bersejarah Istana Kepresidenan, ada sejumlah cerita unik dan misterius yang hingga kini belum terpecahkan. Salah satunya mengenai rumor kalau Istana Kepresidenan berhantu dan menyibak sejumlah kisah seram.

Berikut empat kisah mistis di Istana Kepresidenan Jakarta:

 

 


1. Hantu Penghuni Istana Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaiki golf car saat akan menggelar rapat terbatas bersama para menteri Kabinet Kerja di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/4/2015). Rapat membahas tentang ketersediaan beras nasional (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Rumor soal cerita bangunan Istana Kepresidenan Jakarta berhantu bukan hanya isapan jempol. Sejumlah orang yang kerap beraktivitas di lingkungan Istana mengaku  pernah merasakan seramnya lingkungan Istana.

Putri kandung Presiden ketiga Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid mengakui hal tersebut. Dia bahkan sempat mengingatkan Presiden Jokowi, yang kala itu baru dilantik menjadi presiden pada 2014 lalu bahwa bangunan di Istana mempunyai hawa mistik.

"Misalnya, AC yang terlalu dingin karena dipasang sentral, banyak tikus, dan banyak nyamuk. Banyak hantunya pula," ucap dia.

Rumor Istana Presiden berhantu juga sempat disampaikan oleh penulis buku Gus Dur: The Autorized Biography of Abdurrahman Wahid, Greg Barton. Dalam bukunya, Barton menyebut kalau Presiden Soeharto tidak pernah tidur di Istana selama 32 tahun berkuasa.

"Soeharto hanya menggunakan tempat ini untuk acara-acara resmi kenegaraan dan tidak pernah tidur di sini," tulis Greg Barton.

Greg Barton mengungkapkan, Soeharto tidak berani tidur di Istana Merdeka karena takut dengan hantu-hantunya.

Adanya makhluk halus di lingkup Istana Merdeka juga dibenarkan Munib Huda Muhammad, mantan ajudan Gus Dur. Dia mengatakan, orang-orang di Istana Merdeka meyakini ada hantu menghuni Istana itu.

"Kalau saya sendiri memang merasakan banyak hantu di situ. Wong sudah berpuluh-puluh tahun tidak digunakan. Serem memang," ungkap Munib.


2. Terowongan Bawah Tanah Istana

Pasukan katak TNI AL dilengkapi alat penerang menyusuri gorong-gorong di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (3/3). Pasukan katak ini dilibatkan menyusul temuan kulit kabel yang sebelumnya ditemukan di gorong-gorong. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Rumor adanya terowongan bawah tanah rahasia di Istana Kepresidenan sempat menjadi pembahasan hangat di kalangan publik. Kabarnya terowongan tersebut terhubung ke sebuah jalan rahasia yang hingga kini belum diketahui kepastiannya.

Kabar mengenai adanya terowongan rahasia itu sempat kembali mencuat saat Pemprov DKI bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut melakukan pengecekan saluran air tanah di sekitar Istana.

Saat membersihkan saluran tersebut, pasukan TNI AL dari Detasemen IV Komando Pasukan Katak Koarmabar Angkatan Laut menemukan dugaan terowongan dari saluran air kuno yang disinyalir tembus ke dalam Istana Presiden.

Saluran itu itu masuk melalui Jalan Medan Merdeka Utara atau seberang Istana Kepresidenan.

 

Pasukan katak TNI AL dilengkapi alat penerang menyusuri gorong-gorong di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (3/3). Pasukan katak ini dilibatkan menyusul temuan kulit kabel yang sebelumnya ditemukan di gorong-gorong. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Komandan Detasemen IV Kopaska Koarmabar, Kapten (P) Edy Tirtayasa, mengatakan dari enam saluran air di sekitar Istana, diketahui ada dua saluran air yang bisa membawa seseorang masuk ke dalam Istana Presiden.

Namun, Edy enggan mendetailkan daerah mana di dalam Istana yang bisa ditembus lewat saluran air itu. Edy menjelaskan bahwa saluran air yang tembus ke dalam Istana itu cukup besar dan bisa dimasuki tubuh orang dewasa.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede, mengatakan memang ada beberapa saluran dari beberapa zaman berbeda yang ada di bawah Istana.

Saluran itu sudah saling bertumpuk-tumpuk, makanya pihaknya ingin memetakan lagi saluran air tersebut. Termasuk soal kerawanan adanya saluran air yang bisa menembus ke Istana Presiden tersebut.


3. Kisah Ki Hujan yang Misterius

Ki Hujan, Saksi Jatuhnya Kolonial dan 6 Rezim di Istana Presiden (Liputan6.com/Luqman Rimadi)

Istana Kepresidenan yang dulunya bernama Istana Gambir mempunyai sisi lain untuk dicermati. Salah satu yang menarik perhatian adalah keberadaan Ki Hujan.

Ki Hujan bukanlah nama orang, melainkan nama sebuah pohon trembesi berukuran besar. ‎Pohon besar bernama latin Samanea saman itu berada persis di tengah-tengah halaman Istana, di antara Istana Merdeka dan Istana Negara.

Informasi yang diperoleh Liputan6.com, pohon trembesi itu sudah ada sejak 1870. Usianya bahkan lebih tua tiga tahun dari bangunan Istana yang selesai dibangun pada 1879.

Ki Hujan hingga kini masih berdiri kokoh. Cabang pohonnya menjulur ke segala arah, membentuk payung besar yang menaungi hamparan rumput hijau yang ada di bawahnya.

Saking besarnya, dua cabang Ki Hujan yang berukuran jumbo harus disanggah besi agar tidak menyentuh tanah dan patah akibat menahan beban berat dan faktor usia. Agar tetap indah dipandang mata, petugas kebersihan Istana rutin setiap hari membersihkan taman dan daun-daun Ki Hujan yang gugur ke tanah.

Presiden Sukarno hingga Presiden Jokowi kerap menggelar acara resmi di bawah Ki Hujan. Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY juga kerap bertemu menterinya di gazebo yang dibangun di bawah Ki Hujan.

Bahkan Presiden Jokowi beberapa kali mengumumkan keputusan penting di sekitar Ki Hujan. Di antaranya saat Jokowi mengumumkan nama-nama menteri yang akan mengisi kabinetnya. Terakhir, Presiden Jokowi menjadikan taman tempat Ki Hujan berdiri sebagai lokasi jamuan makan malam tamu negara yang mengikuti Konferensi Asia Afrika.


4. Ranjang Bung Karno di Istana Merdeka

Dalam buku Samudera Merah Putih 19 September 1945, Jilid 1 (1984) karya Lasmidjah Hardi, alasan Presiden Sukarno memilih tanggal 17 Agustus sebagai waktu proklamasi kemerdekaan adalah karena Bung Karno mempercayai mistik. (Dok.Arsip Nasional RI)

Presiden pertama Indonesia Sukarno tak pernah kehilangan pesonanya. Sampai kini, kisah perjuangan dan pemikiran Bung Karno masih awet dan diperbincangkan berbagai lapisan masyarakat.

Saking kuatnya aura Bung Karno, sampai-sampai segala hal yang berkaitan dengannya dianggap memiliki kekuatan gaib. Salah satu yang menarik perhatian, yaitu keberadaan ranjang Bung Karno di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Kamar yang terletak di Istana Merdeka itu tak lepas dari aura mistis. Salah satu kamar di Istana Merdeka memang pernah menjadi tempat peristirahatan Bung Karno.

Kamar tersebut sempat ditempati oleh Presiden Jokowi, sebelum akhirnya berpindah ke Istana Bogor. Padahal, selama ini tak ada presiden setelah Bung Karno yang berani menempati kamar tersebut, termasuk Megawati Soekarno Putri.

Ranjang di ruangan yang pernah ditempati Bung Karno untuk istirahat tersebut memiliki ukuran yang sangat besar.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui kalau dirinya merasakan aura mistis saat diajak Jokowi melihat kamar tersebut di Istana Merdeka.

 

Sukarno, Fatmawati, Guntur Sukarnoputra dan Megawati Sukarnoputri (Foto: Buku berjudul Fatmawati Catatan Kecil Bersama Bung Karno)

Ternyata, dituturkan Ahok, saat tinggal di rumah dinas Wali Kota Solo, Jokowi juga tidur di kamar yang pernah ditempati Bung Karno. Dengan begitu, Jokowi sudah terbiasa.

"Pak Jokowi cerita di Solo pun dia tidur di kamarnya Bung Karno. Di atas rumah dinas itu kamarnya Bung Karno. Jadi Bung Karno kalau ke Solo nginapnya di situ. Nah, itu dulu enggak ada yang berani tinggalin. Pak Jokowi tinggalin. Makanya dia bisa jadi presiden," jelas Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2014.

Sebenarnya ia sempat menanyakan kepada Jokowi apakah Presiden ke-7 RI itu tidak merasakan aura mistis di kamarnya sekarang. Namun, Jokowi menyampaikan tidak ada hal-hal aneh saat ia tidur di kamar tidur presiden tersebut.

Pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu menjelaskan, ruang tidur tersebut hampir seluas ruang kerja gubernur DKI yang pernah dipakai Jokowi bekerja. Namun, berukuran lebih panjang.

"Dia nginap di situ enggak ada apa-apa katanya. Mungkin karena kecapean, aku juga gitu kalau sudah kecapean enggak tau lagi apa-apa," jelas Ahok.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya