Liputan6.com, Jakarta - Mengubah posisi bermain sebenarnya bukan sebuah opsi yang disenangi oleh para pesepak bola. Mereka sering merasa tak nyaman karena secara darurat menempati posisi yang ditinggalkan rekannya akibat cedera.
Baca Juga
Advertisement
Perubahan posisi bermain memang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain karena cedera rekan setim, juga untuk taktik atau hanya untuk memanfaatkan kelebihan si pemain.
Beberapa gagal, tak sedikit pula yang berhasil. Contohnya Thierry Henry yang sebelumnya menjadi pemain sayap disulap sebagai striker dan terbukti sangat haus gol.
Fabio Cannavaro juga pernah bermain sebagai bek sayap di Inter, atau Bastian Schweinsteiger dari sayap menjadi gelandang tengah. Nah, pada zaman sekarang, ada lima pemain yang juga sukses ketika mengubah posisinya.
Siapa saja mereka? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
5. Joshua Kimmich
Pep Guardiola memiliki kemampuan luar biasa untuk menggali berlian dari akademi Bayern Munchen. Dia selalu memadukan pemain muda dengan yang pengalaman.
Ketika dibawa dari Leipzig, Kimmich secara tradisional merupakan gelandang bertahan. Namun, Guardiola saat berada di Muncen mulai memasangnya sebagai bek kanan. Kimmich kemudian jadi pengganti legenda yang pensiun, Philipp Lahm.
Keputusan Guardiola sangat bermanfaat bagi pemain 22 tahun ini. Betapa tidak, sampai saat ini, dia memainkan peran kunci sebagai bek kanan dengan mengemas tiga gol dan 8 assist dalam 20 penampilannya bersama Munchen.
Advertisement
4. Gareth Bale
Siapa sangka, kalau Bale sebenarnya tak berposisi asli sebagai penyerang. Didatangkan sebagai pemain berusia 17 tahun oleh Tottenham Hotspur, Gareth Bale mengisi bek kiri
Posisi itu membuatnya tak terlalu leluasa. Namun, begitu digeser sebagai gelandang kiri untuk mengakomodasi Benoit Asou Ekotto yang kembali dari Cedera, Gareth Bale langsung menawan.
Penampilannya yang impresif bersama Spurs tidak luput dari perhatian tim ibukota Spanyol, Real Madrid yang bahkan sampai harus memecahkan rekor transfer untuk mendapatkan tanda tangannya.
Mencetak gol di final Liga Champions dan Copa Del Rey, Bale membayar investasi awal Madrid dengan beberapa penampilan yang gemilang. Andai bugar seperti semula, Bale tentu bisa jadi teror menakutkan bagi setiap lawan.
3. Cristiano Ronaldo
Dibeli oleh Sir Alex Ferguson sebagai pengganti langsung David Beckham, Ronaldo ditempatkan di sayap kanan Manchester United, dan Giggs menduduki sayap kiri. Namun, seiring berjalannya waktu, Sir Alex melihat ada bakat dari Ronaldo dan mengubah posisinya.
Perubahan taktik ini menguntungkan Ronaldo karena memungkinkannya untuk beralih dari seorang pengumpan, menjadi mesin gol. Memainkan posisi penyerang kiri, Ronaldo memenangi tiga gelar liga, satu FIFA Ballon d'Or, dan satu gelar Liga Champions dengan Manchester United.
Saat di Madrid, Ronaldo juga kembali mengubah posisinya jadi striker tunggal. Hasilnya? Dia menggenapkan raihan Ballon d'Or-nya jadi lima.
Advertisement
2. Lionel Messi
Bintang Argentina bertubuh kecil ini telah menjadi alien dalam sepak bola selama beberapa tahun terakhir. Dia sempat berganti-ganti posisi hingga terus mengkilap sampai saat ini
Musim lalu, untuk membantu Luis Suarez, Messi kembali ke posisi sayap depan kanannya. Namun, karena Messi tampaknya akan kehilangan ledakannya, dia kembali menjadi pemain gelandang serang mengatur ritme.
Dari posisi tersebut, Messi mencetak 54 gol untuk klub dan negara pada 2017. Permainan yang dengan sempurna ditunjukkannya pada El Clasico, di mana ia bermain sebagai gelandang untuk memastikan Barcelona memenangkan pertarungan yang terjadi di tengah.
Dia juga beberapa kali bermain sebagai pemain False-9. Hasilnya bagus karena musim ini dia menyumbangkan 16 gol dan enam assist dalam 19 penampilan. Intinya, La Pulga tampaknya tetap mengerikan meski ditempatkan pada posisi manapun di lini depan.
1. Sergio Ramos
Sebelum menjadi bek tengah terbaik di dunia, Ramos pernah menjadi bek kanan bagi Sevilla, dan kemudian Spanyol. Posisi itu juga empat dimainkannya pada awal karier bersama Real Madrid.
Saat bermain di bek kanan, Ramos memenangkan dua gelar liga bersama Real Madrid dan satu Piala Eropa serta Piala Dunia bersama Spanyol. Setelah empat musim berturut-turut di bek kanan Madrid, Ramos beralih ke tengah dan bahkan lebih mengesankan.
Dua gelar Liga, tiga trofi Liga Champions, satu lagi kemenangan Puala Eropa, dan beberapa gelar lainnya telah mengubah Ramos menjadi legenda Real Madrid dan Spanyol. Secara keseluruhan, ketika Anda melihat Ramos, mungkin memang posisi terbaiknya adalah bek tengah.
Eka Setiawan
Advertisement