Sriwijaya FC Pilih Piala Presiden Ketimbang Turnamen di Vietnam

Sriwijaya FC mengambil keputusan setelah mempertimbangkan semua opsi.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Des 2017, 07:30 WIB
Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan (Liputan6.com/Indra Pratesta)

Liputan6.com, Palembang - Status Sriwijaya FC pada turnamen pramusim mulai terjawab. Di sela pertandingan uji coba dengan Porprov Pagaralam, Kamis (28/12/2017), manajer Sriwijaya FC Ucok Hidayat mengungkapkan preferensi klub mengikuti Piala presiden.

Sriwijaya FC memilih turnamen dalam negeri itu ketimbang melakoni uji coba di Vietnam.

Ucok mengatakan hal ini juga telah dikomunikasikan dengan jajaran pelatih dengan sejumlah pertimbangan. Apalagi jika mengacu regulasi yang menyatakan Piala Presiden menjadi salah satu ajang yang wajib diikuti kompetitor Liga 1. "Sudah, kemungkinan kita ke Piala Presiden," kata Ucok.

Dia menyatakan hal ini setelah mempertimbangkan sisi positif dan negatif tim. Juga keinginan pelatih seperti yang telah disampaikan sebelumnya. Sebagai manajer, Ucok memberikan kepercayaan penuh bagi jajaran pelatih yang dipimpin Rahmad Darmawan untuk memilih.

Tak hanya turnamen, manajemen juga mempercayakan pemilihan pemain kepada pelatih. Menurutnya, baik atau buruknya prestasi tim ditentukan proses pembentukan yang dilakukan pelatih. "Tidak ada campur tangan, semua kepada pelatih. Kita semua ingin yang terbaik," tegas Ucok.

Sebelumnya, Sriwijaya FC dihadapkan pada pilihan untuk mengikuti dua turnamen. Piala Presiden merupakan kewajiban tim Liga 1. Ada juga undangan dari tim Vietnam untuk ikut turnamen yang juga diikuti tim asal Korea Selatan dan Brasil.


Pilihan Pelatih

Pelatih Rahmad Darmawan sendiri mengaku menyampaikan permasalahan tersebut ke manajemen untuk bisa segera diambil keputusan. Sebab, pada prinsipnya, ia tidak mempermasalahkan uji coba. Yang terpenting Sriwijaya FC menjalani uji coba sebelum terjun ke kompetisi sebenarnya.

"Semua turnamen itu memiliki dampak yang positif. Tapi karena waktu yang bersamaan jadi kita pilih yang dalam negeri saja," pungkasnya. (Indra Pratesta)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya