Waspada, Buku Bacaan Balita Diduga Berkonten LGBT

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan buku bacaan balita yang diduga kuat berkonten LGBT.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Des 2017, 10:30 WIB
KPAI menemukan buku bacaan balita yang diduga berkonten LGBT. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendapat laporan dari masyarakat soal buku belajar membaca balita yang diduga memuat konten Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Buku yang sedang kontroversi ini berjudul Balita Langsung Lancar Membaca dengan metode BSB (Bermain Sambil belajar).

Penulis buku bernama Intan Noviana. Buku diterbitkan oleh Pustaka Widyatama. Yang menjadi perhatian utama, ada kalimat pada bagian buku itu bertuliskan, "Opa bisa jadi waria”, “Fafa merasa dia wanita”, dan “Ada waria suka wanita".

Hal ini diduga mengandung konten LGBT dan tidak sepatutnya dibaca oleh balita. Berdasarkan rilis yang diterima Health Liputan6.com, KPAI sudah melayangkan surat kepada penerbit buku untuk hadir mengklarifikasikan permasalahan tersebut.

Namun, penerbit buku belum dapat memenuhi panggilan KPAI.

"Undangan panggilan seharusnya kemarin (Kamis, 28 Desember 2017). Tapi pihak penerbit buku belum memenuhi panggilan kami. Tidak disampaikan secara jelas, mengapa pihak penerbit buku tidak datang kemarin," jelas Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, saat dihubungi Health Liputan6.com lewat sambungan telepon, Jumat (29/12/2017).

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:


Gali keterangan lebih lanjut

Temuan KPAI berupa buku bacaan balita yang diduga berkonten LGBT. (Komisi Perlindungan Anak Indonesia)

Pertemuan dengan penerbit buku, Pustaka Widyatama, diharapkan KPAI dapat menggali keterangan dari penerbit untuk  mengklarifikasi isi buku, yang dianggap tak patut tersebut.

Ini karena kalimat-kalimat yang ditampilkan dalam buku diduga kuat mengandung unsur LGBT. Selain itu, adanya kalimat tersebut juga diduga secara berani mengkampanyekan soal LGBT.

 


Waspada Buku Berkonten LGBT

Buku ini menjadi kontroversi dan meresahkan orangtua. Pemanggilan kedua akan segera dilayangkan KPAI kepada penerbit buku.

"Rencananya pemanggilan selanjutnya itu Januari 2018. Kalau minggu-minggu ini soalnya masih masa liburan," lanjut Retno.

Berdasarkan penelusuran KPAI, Pustaka Widyatama ternyata anak perusahaan dari Mutiara Media (Media Pressindo Group). Pustaka Widyatama khusus menerbitkan buku-buku soal penunjang pelajaran, bahasa, dan anak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya