Pakai Kapal Cepat Srikandi, Bali-Banyuwangi Hanya 2 Jam

Kini wisatawan di Bali juga bisa menikmati keindahan pantai-pantai di Banyuwangi dengan menggunakan kapal cepat Srikandi.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 29 Des 2017, 10:26 WIB
Pantai Boom terus berbenah diri, salah satunya dengan membangun food court yang langsung menghadap ke laut lepas.

Liputan6.com, Jakarta Wisata bahari Banyuwangi kini dilengkapi kapal cepat marina Srikandi yang menghubungkan rute Bali dan Lombok. Mulai beroperasi besok, 30 Desember 2017, kapal cepat ini memungkinkan wisatawan dari Dermaga Kedonganan Denpasar Bali berkunjung ke Dermaga Pantai Boom di Banyuwangi hanya dalam waktu dua jam. Melalui perjalanan darat dan penyeberangan, rute ini biasanya menghabiskan waktu hingga lima sampai enam jam.

Menanggapi hal ini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwa Anas menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Kamis (29/12/2017) mengatakan, kapal cepat ini akan menjadi moda transportasi alternatif bagi wisatawan dari Bali yang ingin berkunjung dan menyaksikan juga keindahan pantai-pantai Banyuwangi.

“Dalam konteks pemasaran, kita tidak akan mungkin melepaskan diri dari Bali dan Lombok. Khususnya Bali, ini harus kita manfaatkan karena di sana pasar utama wisatawan mancanegara. Hampir 5 juta turis asing datang ke sana tiap tahun, dan itu sebagian harus kita tarik mampir ke Banyuwangi. Nah kapal cepat ini memudahkan pemasaran Banyuwangi ke para turis yang ada di Bali maupun Lombok,” kata Anas.

Sementara itu, Direktur Marina Srikandi, Mulyono Sugito mengatakan, untuk tahap awal kapal cepat dibuka satu kali trip Bali-Banyuwangi, dengan kapal menginap di Banyuwangi.

“Kita akan buka dua kali trip seiring pertumbuhan pasar ke depan,” ungkap Mulyono.

Mulyono sendiri sangat optimis dengan perkembangan wisata marina di Banyuwangi, apalagi kapal ini juga terkoneksi dengan Lombok, yang otomatis bisa men-direct kunjungan wisatawan mancanegara ke Banyuwangi. Kapal cepat marina Srikandi tercatat punya panjang badan sekitar 21,84 meter dengan lebar hingga 6,30 meter. Dengan ukuran tersebut, kapal ini mampu menampung hingga 145 wisatawan dalam sekali jalan. Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran Luar Negeri, Asosiasi Tour and Travel Indonesia (Asita) Edi Sunyoto mengatakan, kapal cepat ini fokus bakal memudahkan akses wisman dari Bali ke Banyuwangi.

 


Limpahan Wisatawan dari Bali

Rata-rata lama tinggal bule yang berwisata ke Banyuwangi antara 4-5 hari, tapi tak jarang yang hingga seminggu. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Selama ini, Bali telah mengirim limpahan turis tidak kurang dari 10 ribu orang per hari ke Lombok. Dengan potensi wisata yang ada di Banyuwangi dan adanya kapal cepat, dia optimistis, hal yang sama juga bisa terjadi pada Banyuwangi.

“Apalagi nanti ada forum IMF dan World Bank Annual Meeting di Bali pada Oktober tahun depan di mana akan ada 20 ribu peserta dari seluruh dunia. Kalau ada seribu saja yang berwisata di Banyuwangi akan sangat baik bagi promosi pariwisata disini,” ujarnya.

 


Perkembangan Wisata Banyuwangi

Masih dalam balutan agenda wisata Banyuwangi Festival (B-Fest) dihadirkan festival sego lemeng dan kopi uthek.

Wisata Banyuwangi sendiri terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Data Kementerian Pariwisata menunjukkan, pada 2016 tercatat lebih dari 4,6 juta wisnus berkunjung ke Banyuwangi, angka ini melonjak 85 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 2,5 juta wisnus.

Sedangkan untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), Kemenpar mencatat ada 141 ribu wisman ke Banyuwangi pada 2016. Melonjak 33 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 105 ribu kunjungan wisman. Angka kunjungan ini dinilai bagus dang besar untuk ukuran destinasi wisata baru seperti Banyuwangi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya