Langkah BNPT Cegah Aksi Terorisme di Malam Tahun Baru

Meskipun sudah memaksimalkan aksi terorisme, Alius meminta jangan lengah dan meremehkan keberadaan teroris.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 29 Des 2017, 12:29 WIB
Kepala BNPT Suhardi Alius di Yogyakarta (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengambil langkah-langkah untuk mengamankan malam perayaan Tahun Baru 2018. Upaya itu dilakukan untuk memberikan jaminan kepada masyarakat yang menghabiskan malam pergantian tahun di tempat umum.

"Di daerah-daerah merah ada penebalan, kami menambah jumlah personel di daerah pusat keramaian dan jam-jam sibuk," ujar Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius usai menghadiri akad nikah putri Mensesneg di Yogyakarta, Jumat (29/12/2017).

Ia berpendapat, secara global serangan terorisme di dunia memiliki pola hampir serupa, seperti yang terjadi di Rusia dan Afghanistan. Mereka melancarkan aksinya di tempat ramai dan jam sibuk. BNPT pun melakukan antisipasi.

Meskipun sudah memaksimalkan aksi terorisme, Alius meminta jangan lengah sedikit pun dan meremehkan keberadaan teroris.

"Selama satu tahun ini sudah disebutkan semua spot terorisme, tetapi tetap harus waspada," ucap Alius.

Ia juga tidak menganggap enteng jaringan lama, bahkan infiltrasi sekecil apapun harus tetap diwaspadai pada malam perayaan Tahun Baru 2018. "Kalau ada masyarakat yang mengetahui hal yang tidak lazim, diimbau memberikan informasi kepada aparat," kata Alius.


Polri Antisipasi Teroris

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, di Humas Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 15 Desember 2017 mengatakan, terkait ancaman terorisme jelang Natal dan tahun baru, Polri belum mendapat informasi.

"Walaupun sudah dinyatakan sampai sekarang belum ada ancaman (terorisme), tetapi kita tidak boleh lengah, kita tidak boleh abai. Oleh sebab itu, Polri sudah melakukan upaya-upaya untuk menjaga stabilitas Kamtibmas," kata Setyo.

Setyo menjelaskan, aparat Densus 88 Antiteror juga ikut membantu menjaga stabilitas keamanan dari ancaman terorisme. Densus memantau pergerakan dan kemungkinan serangan teror dari kelompok teroris.

"Manakala mereka sudah menilai, kapan mereka (kelompok teroris) berbuat dan kapan tidak berbuat, sudah dipikirkan oleh kawan-kawan di Densus 88. Mereka (Densus 88 Antiteror) lebih paham membaca situasi itu," ucap Setyo.

Setyo menambahkan, Polri juga akan menggelar Operasi Lilin untuk pengamanan di perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018. Pada 22 Desember 2017, Polri akan menggelar pasukan sedangkan operasi tersebut dilakukan sampai 1 atau 2 Januari 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya