Liputan6.com, Jakarta - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengusulkan Pemprov DKI Jakarta memindahkan pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang ke Pasar Blok G. Ia juga mengusulkan Pemprov DKI memberikan fasilitas di Blok G secara gratis.
"Benar, saya usulkan demikian, dikasih yang gratis ke tempat situ (Blok G)," ujar Halim saat dihubungi, Jakarta, Jumat (29/12/2017).
Advertisement
Ia berharap, usulan tersebut dapat mengembalikan fungsi jalan dan trotoar di sekitar Pasar Tanah Abang. Seperti diketahui, saat ini sebagian jalan di depan Stasiun Tanah Abang ditutup demi PKL berjualan.
"Karena waktu yang lalu saya lihat lebih tertib ditempatkan di Blok G, karena kosong situ. Jadi lebih bagus di sana daripada dicarikan tempat yang kira-kira mengganggu lalu lintas," kata dia.
Sejauh ini, polisi belum bisa menyimpulkan dampak penutupan jalan tersebut terhadap kemacetan di sekitar Tanah Abang. Sebab intensitas penggunaan jalan belum normal, mengingat masyarakat masih dalam suasana libur panjang Natal dan Tahun Baru 2018.
Siang ini polisi menggelar pertemuan dengan Dishub DKI dan Wali Kota Jakarta Pusat untuk membahas kebijakan penataan Tanah Abang. Namun Halim belum bisa memastikan apakah jalan di depan Stasiun Tanah Abang nantinya akan dibuka kembali.
"Makanya itu tergantung dari pemda kebijakannya, saya minta ditinjau ulang kebijakan yang dilakukan," tandas Halim.
Satpol PP Kesulitan
Kawasan Stasiun Tanah Abang tampak semrawut menjelang sore. Sejak pukul 14.00, pedagang makanan dan minuman mulai memadati trotoar di sepanjang pintu menuju Stasiun Tanah Abang.
Satpol PP pun kesulitan mengatasi para pedagang. Pantauan Liputan6.com, seorang pedagang perempuan bersikeras tidak mau ditertibkan.
Ia bergeming meski diperingati petugas Satpol PP. Perempuan itu malah asyik menjajakan dagangannya yang laris.
"Besok yang nggak dapat tenda ke sini saja semuanya," katanya menyindir Satpol PP yang berjaga di sekitar lokasi, Kamis (28/12/2017) sore.
Seorang anggota Satpol PP yang ditemui Liputan6.com mengaku kesulitan membuat Tanah Abang tetap 'bersih'.
"Sulit namanya juga manusia," ujar anggota Satpol PP yang tak mau diungkap identitasnya itu. Ia malah ragu Tanah Abang bisa tertib.
Petugas itu mengaku tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya mereka tidak lagi punya kewenangan leluasa untuk menindak para pedagang yang membandel.
"Disuruh tertib, tapi tidak boleh diangkat (lapak PKL). Dulu kan enak saya bisa angkat," katanya.
Ia pun lugas memilih dua kepemimpinan gubernur DKI sebelumnya, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Petugas satpol PP ini menganggap perintah yang lebih jelas akan membuatnya lebih mudah untuk menertibkan pelanggar perda yang membandel, termasuk di Tanah Abang.
Advertisement
Satpol PP se-DKI Dikerahkan
Pemprov DKI mengerahkan Satpol PP Se-DKI dikerahkan untuk menertibkan trotoar kawasan Tanah Abang. Zaenal (46), petugas Satpol PP yang lain, mengaku sudah empat hari ditugaskan untuk menertibkan kawasan Tanah Abang. Ia sendiri berasal dari Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Barat.
"Pokoknya kami dapat perintah dari atas (Pemprov DKI) untuk tertibkan pedagang supaya tidak berdagang di trotoar, sudah itu saja," tuturnya kepada Liputan6.com.
Komandan Satpol PP Jakarta Barat yang ditugaskan di Tanah Abang pun mengungkapkan hal serupa.
"Kita tidak menertibkan. Kita hanya menjaga agar PKL tidak berjualan di trotoar," ungkapnya.
Juhmadi (48) bercerita bahwa seluruh Satpol PP Se-DKI memang dikerahkan untuk menertibkan Tanah Abang.
"Semuanya, tidak hanya Jakbar. Jakut, Jaktim, Jaksel," ucap petugas Satpol PP yang memang bertugas di Tanah Abang ini.
Semua wilayah tersebut ditempatkan di masing-masing blok kawasan Tanah Abang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini