Liputan6.com, Jakarta Sebuah terobosan mutakhir dilakukan oleh Kota Surabaya. Ibu kota Provinsi Jawa Timur ini sekarang punya delapan armada bus yang diberi nama Suroboyo Bus. Nah, bus dari kota berlambang hiu dan buaya ini digadang-gadang ramah untuk penyandang disabilitas. Bahkan bus ini diklaim sebagai bis anti-pelecehan seksual. Waduh, kok bisa?
"Total kapasitas penumpang Suroboyo Bus adalah 67 orang. Rinciannya, 41 tempat duduk dan 26 berdiri. Tentunya, dilengkapi pegangan untuk penumpang," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, saat memamerkan Suroboyo Bus di halaman Taman Surya, Surabaya, dilansir dari AntaraNews, Jumat (29/12/2017).
Advertisement
Menurut Irvan, bus ini didesain dengan lantai rendah. Maksudnya, warga Surabaya bisa langsung melangkahkan kaki dengan mudah ke dalam bus karena lantainya sejajar dengan ketinggian jalan pedestrian.
Simak juga video menarik berikut:
Bus yang ramah untuk semua kalangan usia
Ilustrasinya, bus ini mirip dengan bus neoplan yang beroperasi di bandara-bandara besar. Ketinggian lantainya sangat rendah dan nyaman dilangkahi semua kalangan umur, termasuk anak-anak dan manula.
Irvan melanjutkan, bus ini juga sangat ramah bagi penyandang disabilitas. Ada tombol khusus dekat pintu masuk. Jika dipencet, asisten pengemudi bus akan membantu penyandang disabilitas masuk ke bus. Pada bagian bawah pintu masuk, terdapat tuas yang jika ditarik dapat dilewati kursi roda.
Tak hanya itu, warna merah pada bagian luar bus sangat memanjakan mata. Dengan desain menarik plus logo kampanye digital Bangga Surabaya, bus ini terlihat berbeda dibanding bus-bus lainnya.
Bagaimana interiornya? Bangku penumpangnya terdapat dua warna berbeda. Pada bagian depan, bangku berwarna merah muda artinya area tersebut dikhususkan bagi kaum perermpuan.
Adapun pada bagian belakang bus, warna bangku oranye, diperuntukkan bagi laki-laki. Pemisahan area itu untuk meminimalisasi tindak pelecehan seksual di dalam bus.
Advertisement
Ini tanggapan Wali Kota Surabaya
Terkait teknologi, lanjut dia, bus ini terbilang canggih. Suroboyo Bus dilengkapi sembilan kamera pengintai di setiap sudut pada bagian dalam bus dan tiga kamera pada bagian luar.
Keberadaan CCTV ini untuk memberikan rasa aman bagi para penumpang. Di samping itu, pintu bus juga dilengkapi sensor, sehingga bila ada penumpang yang menghalangi, pintu enggak akan tertutup. Selama pintu belum tertutup, bus tidak dapat berjalan.
Untuk keadaan darurat, bus berukuran lebar 2,4 meter dan panjang 12 meter tersebut sudah dilengkapi dengan sistem tombol panik. Bila ada kondisi kebakaran atau kecelakaan, pengemudi bus dapat menekan tombol itu, maka alarm akan berbunyi dan pintu bus akan terbuka otomatis.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, cukup puas dengan unit baru Suroboyo Bus. Sesekali dia memberikan masukan untuk penyempurnaan operasionalisasi bus.
"Kalau bikin halte, harus sepanjang bus ini. Agar penumpang yang masuk dari pintu depan dan belakang semuanya terakomodasi," kata dia.
Bus ini juga antimacet?
Bersama rombongan petinggi pemerintahan Surabaya, mereka telah mencoba Suroboyo Bus dari Taman Surya menuju Jembatan Suroboyo di kawasan Kenjeran.
Menurut Risma, Suroboyo Bus yang penamaannya mengikuti kaidah berbahasa Inggris ini diproyeksikan menjadi angkutan pendukung angkutan massal cepat trem dan LRT. Sementara pengoperasiannya direncanakan mulai awal 2018.
Ke depan, lanjut dia, Suroboyo Bus diharapkan mampu mengurangi beban volume kendaraan di jalan, apalagi bus ini bisa dibilang antimacet karena telah terintegrasi dengan sistem pengaturan lampu pengatur lalu lintas, yang otomatis akan berubah menjadi hijau jika bus ini melintas.
Adapun terkait kepastian rute akan disosialisasikan lebih lanjut oleh Dinas Perhubungan Surabaya.
(Abdul Hakim/AntaraNews)
Advertisement