Liputan6.com, Tel Aviv - Bukti-bukti arkeologis keberadaan perkemahan Romawi Kuno ditemukan di Legio (disebut juga Lajjun), dekat Tel Megiddo di Israel Utara. Tak hanya gerbang besar dengan ukiran huruf Latin, di sana juga didapat sejumlah koin-koin tembaga, pecahan gelas, tulang binatang, serta aneka rupa gerabah.
Temuan yang tak kalah mencengangkan adalah jasad seorang prajurit Romawi di dalam panci masak berusia 1.700 tahun. Jenazah tersebut telah dikremasi. Bagi masyarakat awam, hal itu sungguh aneh dan misterius. Namun, tidak bagi para ahli.
Panci tersebut ditemukan di dalam gua buatan manusia yang digali di dalam kamp. "Penguburan jasad yang dikremasi dalam panci masal adalah praktik yang umum di kalangan prajurit Romawi kala itu. Kami menemukan pemakaman semacam itu di seantero lokasi," kata arkeolog dari Haifa University Israel, Dr Yotam Tepper, kepada media Israel, Haaretz, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (29/12/2017).
Baca Juga
Advertisement
Ia menambahkan, temuan yang sama juga didapatkan di sejumlah kamp-kamp Romawi lainnya di Israel dan sekitar Mediterania.
Selama periode ekskavasi pada 2013-2015, tim arkeolog menemukan sejumlah ubin dengan lambang Sixth Ironclad Legion. Beberapa tegel bahkan memiliki jejak sandal khas para tentara legiun.
Para arkeolog juga menemukan fragmen baju zirah, paku sandal para prajurit, pipa dari tanah liat, saluran pembuangan, dan sejumlah bangunan yang mengindikasikan level perencanaan arsitektur yang rinci di lokasi tersebut.
Sementara itu, para arkeolog mengindikasikan, temuan gerbang besar mengarah pada principia atau markas militer.
"Sejauh ini, kamp di Legio adalah satu-satunya markas legiun Kekaisaran Romawi dalam skala penuh di Kekaisaran Romawi Timur," kata Matthew J Adams, Direktur W.F. Albright Institute sekaligus salah satu pemimpin ekskavasi.
Kekaisaran Romawi Timur adalah sebutan bagian Kekaisaran Romawi yang didominasi penutur bahasa Yunani dan berpusat di Konstantinopel (Turki).
Namun, mengingat wilayah cengkeraman Kekaisaran Romawi yang luas, ia menambahkan, hanya soal waktu untuk menemukan kamp lainnya, entah di Israel atau di wilayah lain.
Jejak Berdarah Legiun Keenam
Pangkalan militer Romawi Kuno di Legio diperkirakan meliputi area sepanjang 300 hingga 500 meter. Kompleks itu dioperasikan pada abad ke-2 dan 3 Masehi.
Kamp itu menjadi rumah bagi pasukan legendaris Legio VI Ferrata atau Legiun Keenam yang juga dikenal sebagai "Ironclads".
Legiun tersebut didirikan di Cisalpine Gaul pada 52 sebelum Masehi pada tahun 52 Sebelum Masehi oleh Julius Caesar.
Legiun tersebut bertugas selama masa jabatan Caesar, terus berlanjut sampai Abad ke-4 Masehi.
Setelah legiun berperang dalam perang saudara Republik Romawi pada tahun 40-an dan 30-an SM, pasukan dikirim ke garnisun di Provinsi Yudea dan tinggal di sana selama dua abad berikutnya.
"Legio VI Ferrata memiliki sejarah yang hebat dan berdarah, sejak dibentuk oleh Julius Caesardi Italia utara," kata Barry Strauss, profesor Sejarah dan Klasik di Cornell University kepada Haaretz.
Pasukan diterjunkan di sejumlah pertempuran Caesar yang paling terkenal di wilayah yang kini menjadi Prancis, Yunani, dan Turki, termasuk kemenangan Caesar yang abadi karena kata-katanya: veni, vidi, vici (saya datang, saya lihat, saya menang).
Legiun tersebut juga dikenal sebagai "Fidelis Constans," yang berarti "setia dan teguh". Tidak jelas kapan julukan itu diberikan, tapi beberapa sejarawan berpendapat bahwa hal itu dilekatkan pada abad ke-1 Masehi.
Simbol untuk Legio VI Ferrata adalah banteng. Selain itu, ada logo serigala -- simbolis untuk Romulus dan Remus, pendiri Roma.
Hingga abad ke-20, lokasi pasti kamp Legio VI Ferrata tak diketahui. Hanya ada petunjuk yang mengarahkannya ke Jezreel Valley, Lembah Jezreel.
Advertisement