Mau Nikah di 2018? Ini 4 Jurus Siapkan Dana Pernikahan

Apakah Anda sedang merencanakan pernikahan? Kapan? 2018? Dua tahun lagi? Atau, tiga tahun lagi?

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 30 Des 2017, 18:01 WIB
Bingung tentukan tanggal pernikahan tahun 2017? Cek hari terbaik dengan zodiak Anda

Liputan6.com, Jakarta - Apakah Anda sedang merencanakan pernikahan? Kapan? 2018? Dua tahun lagi? Atau, tiga tahun lagi? Tidak masalah kapan waktunya, yang terpenting perencanaan keuangan pernikahan yang wajib dipersiapkan secara matang.

Menikah merupakan momen sakral yang diharapkan hanya terjadi satu kali seumur hidup. Semua orang, termasuk Anda tentunya, ingin pernikahan yang berkesan bukan? Masalahnya, menggelar pesta pernikahan butuh dana yang tidak sedikit.

Mulai sewa gedung, merancang dan mencetak undangan, pesan katering, dekorasi, gaun pengantin,  biaya rias pengantin, seragam keluarga, akomodasi, dan masih banyak pernak-pernik biaya tambahan lainnya.

Karena perhitungan dana itu, banyak pasangan yang kemudian menunda-nunda waktu pernikahan. Padahal justru dengan ditunda, biaya-biaya akan merangkak naik setiap tahun. Tidak perlu khawatir berlebihan terhadap besarnya dana pernikahan.

Persiapkan dengan langkah-langkah dari Danaxtra.com berikut ini, dan songsong hari cinta Anda dengan tenang:

1. Sisihkan Gaji untuk Tabungan Pernikahan

Bangun komitmen untuk menyisihkan gaji Anda dan pasangan tiap bulan. Diskusikan berapa persen dari gaji yang harus ditabung untuk biaya pernikahan, umumnya berkisar 20 persen-40 persen. Misalnya, gaji Anda Rp 7 juta, dan pasangan memiliki penghasilan Rp 5 juta per bulan, berikut ilustrasi perhitungannya:

Gaji Anda: 30 persen x Rp 7 juta = Rp 2,1 juta.

Gaji pasangan: 30 persen x Rp 5 juta = Rp 1,5 juta

Jadi, tabungan per bulan : Rp 3,6 juta

Tabungan selama 1 tahun : Rp 43,2 juta

Tabungan selama 2 tahun : Rp 86,4 juta

Lumayan bukan?  Agar mencapai target, pastikan Anda dan pasangan berkomitmen untuk rutin menyisihkan 20 persen-30 persen dari gaji tiap bulannya, tergantung kesepakatan.

Pastikan pula bahwa Anda dan pasangan tidak akan menggunakan tabungan tersebut untuk keperluan di luar pernikahan hingga waktu yang telah disepakati.


2. Rencanakan Anggaran Pernikahan

Ilustrasi pesta pernikahan. (forusladies.tumblr.com)

Kapanpun pernikahan Anda dan pasangan digelar, baik itu satu tahun, dua tahun atau tiga tahun mendatang, sebaiknya mulai rencanakan dari sekarang. Diskusikan konsep dan tema pernikahan, apakah ingin menggelar pesta pernikahan besar-besaran atau sekadar merayakan bersama keluarga, kerabat, dan teman-teman terdekat saja?

Apakah ingin menggunakan konsep modern atau pesta adat? Apapun konsepnya, ada banyak anggaran penting yang perlu dipersiapkan, antara lain sebagai berikut:

A. Catering

Foto dok. Liputan6.com

Biaya terbesar pengeluaran untuk catering, dibutuhkan sekitar 40 persen–50 persen dari total budget pernikahan Anda. Rumus standar dalam menghitung makanan adalah jumlah undangan dikalikan 2. Tips menghitung makanan: jangan dikurangi 10 persen apalagi 15 persen. 

Anda sering melihat dalam resepsi bukan, untuk standing party atau pesta secara prasmanan  untuk satu undangan yang datang bisa 4 orang : suami, istri, 2 anak. Atau bila yang diundang adalah pasangan paruh baya, mereka akan mengajak 1 atau 2 anak yang remaja.

Kenapa bisa begitu? Karena di Indonesia, pesta pernikahan adalah family affair, bukan personal affair seperti di negara barat sana. Ini sah-sah saja. Jangan mengundang melalui media sosial atau SMS.

Selain memberikan kesan yang kurang baik, mengundang melalui cara ini akan menyulitkan perhitungan jumlah orang yang akan hadir. Bisa-bisa banyak yang datang, walaupun tidak diundang.  Contoh jumlah undangan = 500 buah, berarti jumlah yang hadir = 500 X 2 = 1.000 orang.

Buffet 500 orang x Rp 45.000 = Rp 22,5 juta

Stall/gubuk 500 orang x 3 = 1.500 porsi

Total stall perlu dikali tiga, karena berdasarkan pengamatan pelaku catering, satu orang  rata-rata mencicipi 3 jenis makanan.

Jadi misalnya Anda memilih somay @ Rp14 ribu, bakso @ Rp15 ribu, dan sate ayam + lontong @ Rp17 ribu.   

Somay 500 x Rp 14 ribu: Rp 7 juta

Bakso  500 x Rp 15 ribu: Rp 7,5 juta

Sate ayam 500 x Rp 17 ribu: Rp 8,5 juta

- Total Stall/Gubuk: Rp 23 juta

- Buffet: Rp 22,5 juta

Total Makanan: Rp 45,5 juta

Total biaya pesta bila asumsi makanan  30 persen dari Rp 45,5 juta = Rp 150 juta

Total biaya pesta bila asumsi makanan  40 persen =  Rp 45,5 juta : 40 persen = Rp 111,37 juta.

Catatan:

Komposisi ketiga gubuk bisa dikombinasikan. Misalnya somay 600 porsi dibagi dalam 3 gubug (masing-masing 200 porsi), bakso 500 porsi dibagi dalam 2 gubug (masing-masing 250 porsi), sate 400 porsi dibagi dalam 2 gubug (masing-masing 200 porsi). Sekali lagi, hendaknya menyusun biaya makanan untuk pesta pernikahan secara realistis.

Jika  uang yang Anda kumpulkan di atas diperkirakan ternyata hanya mencapai Rp 86,40 juta, Anda harus mencari pendekatan yang paling mungkin. Misalnya dengan mengurangi jumlah undangan menjadi 300 undangan saja. Ini sudah mengurangi anggaran makanan sebesar 40 persen.

Kalau tidak, mengurangi jumlah gubug, dan menurunkan level paket buffet.

Alternatif lain, cari catering lain yang harganya lebih miring. Hanya saja Anda perlu mencari testimony mengenai kualitas rasanya. Tentu tidak lucu jika suasana gembira Anda terganggu dengan ketidakpuasan para undangan.  Atau kalau mau tetap dengan rencana semula, Anda bisa mengusahakan kekurangan biayanya dengan cara yang kami uraikan di bawah.

B. Dekorasi

Foto dok. Liputan6.com

Untuk dekorasi membutuhkan budget sekitar 15 persen - 20 persen dari total keseluruhan. Adapun yang mencakup dekorasi antara lain pelaminan, ruang resepsi, hingga tempat ijab Kabul atau pemberkatan.

Sesuaikan dekorasi dengan tema dan konsep pernikahan Anda, sebab dekorasi yang indah akan meninggalkan kesan bagi para tamu undangan.

Jadi kalau misalnya Anda sudah menganggarkan tital biaya perrnikahan Rp 111,37 juta, seperti contoh di atas, maka biaya dekorasi adalah:

15 persen x Rp 111,37 juta = Rp 16,70 juta

20 persen x Rp 111,37 juta = Rp 22,27 juta.

C. Bridal Attire

Foto dok. Liputan6.com

Pos pengeluaran ini berkaitan dengan calon mempelai, mulai dari gaun pengantin, jas dan tuxedo, perhiasan, sepatu, make up dan hair do, dan sebagainya. Untuk bridal attire membutuhkan 10 persen dari total budget.

D. Gedung

Foto dok. Liputan6.com

Anda perlu mengalokasikan 9 persen - 10 persen dari total budget untuk menyewa gedung alias venue. Sebelum memilih, pastikan Anda sudah menyesuaikan ukuran venue dengan jumlah tamu undangan.

E. Dokumentasi

Dokumentasi menjadi hal penting untuk mengabadikan momen bahagia di hari pernikahan, yakni dalam bentuk foto maupun video. Untuk dokumentasi, membutuhkan 9 persen - 10 persen dari total budget.

F. Undangan dan Souvenir

Foto dok. Liputan6.com

Sebelum membuat souvenir, pastikan Anda sudah menentukan jumlah tamu undangan. Untuk anggaran ini dibutuhkan 5 persen dari total budget.

Sedangkan 5 persen- 10 persen sisanya dialokasikan untuk kebutuhan tambahan lain, misal seperti wedding organizer, asuransi, perizinan, keamanan, hingga transportasi.


3. Investasi untuk Menambah Dana Pernikahan

Ilustrasi pesta pernikahan. (glossie.ca)

Investasi dapat menjadi salah satu solusi jika dana pernikahan Anda membengkak.  Anda bisa mencoba membeli emas  karena sifatnya yang mudah dicairkan dan harganya cenderung stabil. (Baca juga: untung rugi investasi emas).  

Tidak perlu tergesa-gesa, Anda dan pasangan bisa berinvestasi dari nominal kecil, misal dengan membeli emas batangan mulai dari 1 hingga 5 gram.

Setelah 2 atau 3 tahun, harga emas itu sudah lebih tinggi dari harga beli, sehingga ketika dijual kembali Anda dan pasangan dapat keuntungan.

Atau, jika tidak ingin menjual, Anda bisa menggadaikannya di Pegadaian. Jenis investasi ini sangat pas jika ada kebutuhan mendadak di luar anggaran pernikahan yang sudah dipersiapkan.


4. Atur Acara Sendiri untuk Menghemat Pernikahan

Setidaknya curhatan cewek soal nikah itu nggak enak ini sudah di share hampir 15 ribu kali. Kira-kira apa istimewanya ya curhatan ini? (Ilustrasi: wikimedia.org)

Untuk menghemat budget, Anda dapat mengatur pernikahan sendiri tanpa bantuan wedding organizer alias WO yang biayanya terbilang mahal. Minta bantuan keluarga dan sahabat untuk mengatur segala kebutuhan pernikahan.

Atau jika ingin ada momen foto pre-wedding, Anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk foto ke luar negeri atau luar kota. Anda dan pasangan bisa membuat konsep foto bercerita tentang perjalanan cinta dengan kamera polaroid.


Checklist Pernikahan

Ilustrasi pernikahan (iStock)

Setelah menyusun anggaran pernikahan, sebaiknya Anda dan pasangan mulai membuat checklist pernikahan. Hal ini guna memastikan bahwa semua keperluan pernikahan tidak ada yang terlewat.

Masukkan setiap detail yang harus diurus, termasuk biaya yang harus dibayar sekaligus waktu pembayarannya.Agar pernikahan Anda dan pasangan berjalan lancar, pastikan segala persiapannya sesuai dengan perencanaan. Termasuk perencanaan keuangan yang matang.

Semoga pernikahan Anda berjalan lancar. Selamat menempuh hidup baru!

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya