Liputan6.com, Semarang - Menyambut Tahun Baru 2018, terompet adalah salah satu benda yang seakan wajib ada. Ternyata bentuk terompet terus berubah setiap tahun. Benda itu menjadi bagian dari fesyen.
Lalu bentuk seperti apa yang hits untuk menyambut tahun baru 2018?
Budi Setiawan (20), salah satu pedagang terompet di jalan Ahmad Yani Kota Semarang menuturkan ada lima model terompet yang paling dicari warga. Lima jenis terompet itu tentu memiliki keistimewaan sendiri, mulai dari harga, warna, bentuk, hingga suara yang dihasilkan.
"Kalau yang paling murah harganya Rp 5.000, model kerucut biasa. Ini laris karena murah," kata Budi, Sabtu, 30 Desember 2017.
Baca Juga
Advertisement
Budi mencoba memetakan para peminat terompet tahun baru dan usianya. Untuk model terompet kerucut tersebut, mayoritas disukai anak-anak. Harganya yang murah disebabkan karena pembuatannya tidak sulit. Bahkan, Budi mengaku terompet itu dibuatnya sendiri.
Kedua adalah model kupu-kupu. Berbentuk melengkung pada bodi terompet kemudian di ujungnya diberi hiasan kupu-kupu yang terbuat dari busa.
"Nah, yang kupu-kupu ini harganya Rp 10.000. Ini juga hits," kata Budi.
Untuk terompet kupu-kupu ini, peminatnya beragam, mulai dari anak-anak dan paling tua adalah usia remaja. Bentuk kupu-kupu menjadi daya tarik utama. Bunyi yang dihasilkan tak jauh berbeda dengan terompet model kerucut.
Yang ketiga adalah terompet dengan harga Rp 15 ribu. Terompet produksi Wonogiri ini memiliki bentuk ular atau naga. Berada satu kasta dengan terompet naga adalah terompet dengan hiasan Hello Kitty. Terompet medioker ini sangat disukai para remaja.
"Kalau anak-anak pertimbangan utamanya adalah kaya warna, kalau remaja ada di bentuk," kata Budi.
Bersaing Dengan Pabrik
Ada cukup banyak penjual terompet di kawasan Jalan Ahmad Yani dan seputar Simpang Lima. Marsi, penjual terompet lain menyebutkan bahwa selain terompet produksi tangan, ada juga terompet produksi pabrik. Harganya bervariasi dari Rp 20 ribu - Rp 30 ribu.
Senada juga dengan Budi, Marsi (45) mengatakan bahwa model-model terompet tersebut memang cukup diminati. Bentuknya tak berbeda dengan model klakson bus jenis telolet. Ini menjadi menarik karena dilengkapi dengan pompa mini.
"Rata-rata pembelinya ya setengah baya. Mungkin merasa sudah tak kuat meniup sendiri, jadi memilih yang praktis," kata Marsi.
Terompet pabrikan itu, melengkapi lima besar jenis dan model terompet yang paling hits di Semarang. Secara visual bentuk terompet pabrikan sangat sederhana, namun memiliki keistimewaan pada bunyi yang keras.
"Semua umur tertarik terompet model ini," kata Marsi.
Urban musiman asal Wonogiri saat ini menguasai jalanan kota Semarang dengan berjualan terompet. Lebih dari 20 pedagang terompet, rata-rata mengaku berasal dari Wonogiri. Tiap tahun memang selalu berjualan terompet.
"Mulai sebelum natal. Biasanya dua atau tiga hari setelah tahun baru kami pulang. Bareng-bareng," kata Marsi.
Sudahkah menyiapkan terompet tahun baru?
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement