Harapan Faza Meonk pada Si Juki The Movie

Setelah menanti cukup lama, komikus Faza Meonk, akhirnya merilis karya perdananya, Si Juki The Movie.

oleh Istihanah Soejoethi diperbarui 30 Des 2017, 13:00 WIB
Dalam film animasi tersebut, Indro Warkop akan memerankan profesor Juned. Ini merupakan pengalaman pertamanya menjadi pengisi suara. Film ini diangkat dari komik karya Faza Ibnu Ubaidillah alias Faza Meonk. (Adrian Putra/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Setelah menanti cukup lama, komikus Faza Meonk, akhirnya merilis karya perdananya, Si Juki The Movie. Tak disangka, perjuangannya ternyata mendapat apresiasi yang luar biasa dari penonton. 

Buktinya, pemutaran di hari kedua Si Juki The Movie berhasil menarik perhatian penonton sebanyak 155 ribu orang. Bukan hanya itu, persediaan bioskop pun bertambah hingga dua kali lipat. 

"Di hari pertama film Si Juki The Movie hanya mendapat 80 layar, tapi di hari kedua dapat 160 layar. Jadi dua kali lipatnya," terang Faza Meonk, di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2017).

 

 

 

 


Untuk Para Animator

Preskon film Si Juki The Movie (Adrian Putra/bintang.com)

 Bukan hal mudah bagi komikus Faza Meonk untuk bisa mewujudkan mimpinya. Selama dua tahun dirinya harus menunggu hingga akhirnya film Si Juki The Movie pun diangkat sebagai film layar lebar.

Dengan adanya film ini, komikus ini pun berharap bisa menjadi inspirasi bagi animator Indonesia. Sehingga film Indonesia bisa diramaikan dengan animasi.

"Jadi mungkin kami membuka jalan untuk para animator. Sehingga mereka tahu, 'Oh, jadi begini toh cara bikin animasi agar diterima oleh masyarakat'," lanjutnya.


Tak Mudah

Poster akhir Si Juki the Movie (falcon Pictures)

Film Si Juki The Movie bukan saja membuat animator terinspirasi, tetapi Faza Meonk ingin pemerintah juga melirik kesuksesan karyanya ini. Agar ke depannya bisa membuat film animasi Indonesia lagi dengan teknik yang sama.

Bagi penulis komik sekaligus sutradara film Si Juki The Movie tak mudah meyakinkan masyarakat untuk bisa menonton film animasi Indonesia. "Kalau soal kualitas atau teknis itu bisa dipelajari, sudah banyak yang menguasai. Sekarang, bagaimana cara meyakinkan para masyarakat Indonesia utnuk percaya pada animasi lokal kan," tuturnya.

"Sebelumnya kita udah ada film animasi lokal ditayangkan di bioskop cuma tidak berhasil secara penjualan pada penonton. Nah, di sini kita pengin banget membuktikan sebenarnya animasi lokal itu bisa kok berhasil," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya