Liputan6.com, Padang - Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten 50 Kota sejak Jumat sore, 29 Desember 2017, menyebabkan banjir dan longsor.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten 50 Kota Rahmadinol mengatakan banjir dan longsor terjadi secara bergantian. Longsor terjadi tadi malam di Jorong Ulu Aia Kecamatan Harau yang menyebabkan arus lalu lintas Sumbar-Riau dan sebaliknya putus total.
Advertisement
Material tanah menimbun sepanjang 20 meter badan jalan."Material berhasil dibersihkan sekitar satu jam. Setelah itu arus lalu lintas kembali lancar," ujar Rahmadinol kepada Liputan6.com.
Namun, hujan yang terus menerus membuat aliran Sungai Batang Maek, yang membentang dari Maek hingga Kampar, Pekanbaru, meluap di Pangkalan Koto Baru, daerah yang berbatasan langsung dengan Pekanbaru.
Akibatnya, akses jalan lintas Sumbar - Riau kembali tak bisa dilewati karena luapan air mencapai ketinggian lebih dari 50 sentimeter. "Tadi malam putus karena longsor di Kelok Ulu Aia. Pagi ini, banjir melanda Pangkalan Koto Baru," ujarnya.
Berjam-jam di Jalan
Banjir di Pangkalan Koto Baru itu, kata dia, terjadi di Jorong Sopang, Nagari Pangkalan. Itu disebabkan karena sungai di kawasan tersebut, baik Batang Maek maupun Batang Manggilang, meluap.
Oktaveri, yang menempuh perjalanan dari Padang sejak tadi malam menuju Pekanbaru, sampai hari ini belum sampai tujuan. Dalam waktu normal, jarak tempuh Padang-Pekanbaru hanya delapan jam. Artinya, jika berangkat dari Padang pukul 20.00 WIB, sudah tiba pukul 04.00 WIB pagi hari.
"Saya baru sampai di Kabupaten Kampar. Sekitar dua jam lagi baru sampai di Pekanbaru," ujarnya pada Liputan6.com. Itu berarti Oktaveri sudah menempuh 15 jam perjalanan dan belum juga tiba di tujuan.
Menurutnya, lamanya sampai di Pekanbaru karena terjebak macet di daerah longsor Ulu Aia. Waktu itu, sebutnya, material longsor sudah dibersihkan tapi kendaraan masih mengular. Paginya, kendaraannya juga terjebak banjir di Pangkalan Koto Baru.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement