Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada pekan pertama di 2018. IHSG punya potensi untuk kembali tembus rekor tertinggi baru.
Analis PT Recapital Sekuritas Indonesia Kiswoyo Adi Joe menuturkan, laju IHSG dipengaruhi oleh data inflasi yang cenderung positif.
"Cenderung menguat IHSG," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (2/1/2018).
Data inflasi akan menjadi sentimen utama penggerak IHSG. Kiswoyo menuturkan, sejauh ini belum ada sentimen lain yang turut menggerakan IHSG.
Baca Juga
Advertisement
Dia memperkirakan, IHSG akan bergerak pada support 6.200. Kemudian, resistance pada level 6.400.
Kiswoyo merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sebagai tambahan, perdagangan saham di tahun 2018 akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). JK akan membuka perdagangan saham setelah sebelumnya perdagangan saham 2017 ditutup Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio. "Pak JK (yang buka perdagangan saham)," kata dia.
IHSG sendiri ditutup positif pada penutupan perdagangan saham 2017. IHSG ditutup dengan rekor baru pada level 6.355,65 atau menguat sebanyak 41,60 poin (0,66 persen) dibanding perdagangan saham sehari sebelumnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi: IHSG Tembus ke Level 6.355 Itu di Luar Perkiraan
Sebelumnya,Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menembus level 6.355,65 merupakan capaian di luar perkiraan. Hal tersebut dia sampaikan saat menutup perdagangan saham 2017 di Bursa Efek Indonesi (BEI), Jumat 29 Desember 2017.
"Telah kita tutup pada sore hari ini IHSG dengan angka 6,355.65. Ini angka yang di luar perkiraan kita semuanya," ujar dia.
Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham hari ini, IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen ke posisi 6.355,65. Indeks saham LQ45 menguat 0,84 persen ke posisi 1.070,34. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Menurut Jokowi, dulu banyak pihak yang meragukan IHSG bisa menembus angka 6.000. Namun buktinya, pada akhir tahun ini, IHSG bisa menembus angka 6.300.
"Dulu banyak yang menyampaikan bisa 6.000 saja kita sudah untung, sudah seneng. Kalau sekarang 6.355, bagaimana?," kata dia.
Oleh sebab itu, Jokowi mengungkapkan capaian ini patut mendapatkan apresiasi. Dia juga meminta agar di tahun depan, para pelaku pasar modal bekerja lebih keras dalam rangka memajukan perdagangan saham di Indonesia.
"Atas nama pemerintah, saya memberikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada segenap pelaku pasar modal Indonesia yang memiliki motivasi dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan perekonomian nasional dan pasar modal Indonesia," tutup Jokowi.
Advertisement