Tukar Nasib, Cara Unik Dedi Mulyadi Rayakan Pergantian Tahun

Tugas pegawai yang bestatus sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) itu digantikan oleh para pejabat.

oleh Abramena diperbarui 02 Jan 2018, 07:10 WIB
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat menjadi petugas kebersihan

Liputan6.com, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta memiliki cara unik dalam memperingati momen pergantian tahun. Di sini, para pejabat bertukar nasib dengan para pegawai kebersihan selama 24 jam.

Tugas pegawai yang bestatus sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) itu digantikan oleh para pejabat. Sementara, para pegawai menikmati berbagai fasilitas, mulai dari mobil dinas hingga Gala Dinner yang biasa digelar dalam acara resmi pemerintah.

Seperti yang terlihat pada Minggu 31 Desember 2017 malam, di Taman Pesanggrahan Padjadjaran Purwakarta, ratusan pegawai kebersihan tampil mengenakan pakaian batik lengkap dengan sepatu pantofel. Mereka mendapat fasilitas busana tersebut dari leading sector dinas tempat mereka bekerja.

Sementara itu, para pejabat tampil mengenakan kaos lengkap dengan alat kebersihan. Mereka bertugas membersihkan bekas makan para pegawai dan menyapu sampah di jalan usai acara peringatan malam tahun baru.

Untuk tahun ini, tersirat aura kesedihan di wajah para pegawai. Pasalnya, tahun 2017 merupakan tahun terakhir Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjabat.

"Sedih saja, sekarang tahun terakhir bisa tertukar nasib dengan beliau. Selama puluhan tahun menjadi tenaga kebersihan, baru beliau yang memperhatikan nasib kami," ujar salah satu petugas kebersihan Pemkot Purwakarta, Acim.

Kakek yang sehari-hari bertugas di Taman Pesanggrahan Padjadjaran itu menceritakan bahwa sudah menjadi tenaga kebersihan sejak digaji sebesar Rp 200 ribu. Kini, gaji Acim sudah mencapai Rp 2 Juta per bulan.

"Dulu, gaji Abah cuma Rp 200 ribu, sekarang sudah Rp 2 juta berkat Pak Dedi Mulyadi," katanya.

 


Bersih Walau Tanpa Adipura

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat menjadi petugas kebersihan

Kepedulian Dedi Mulyadi sebagai Bupati Purwakarta kepada pegawai, akhirnya membuahkan hasil. Pegawai kebersihan selalu semangat dalam bekerja dan berhasil menjadikan Purwakarta bersih dan asri walau tanpa Piala Adipura.

"Kami menjadi semangat kerja setiap hari. Meskipun tanpa Piala Adipura. Bagi kami yang penting bersihnya, bukan pialanya," kata Acong (40), pegawai yang bertugas di Jalan Ipik Gandamanah.

Keluarga para pegawai kebersihan pun tak luput dari perhatian Dedi. Buktinya, anak pria yang bernama asli Wawan Gunawan itu diberi beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Padjadjaran, Bandung.

"Anak saya diberi beasiswa oleh Pak Dedi. Sekarang kuliah di Bandung," katanya.


Permintaan Maaf Dedi

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat menjadi petugas kebersihan

Dalam kesempatan itu, Dedi Mulyadi juga meminta maaf kepada para pegawainya. Ia merasa belum maksimal dalam upaya memberikan kebahagiaan bagi para pegawai, terutama pegawai kebersihan.

"Ini tahun terakhir saya. Saya meminta maaf kalau ada pegawai yang saya tegur atau saya marahi. Saya juga meminta maaf karena belum mampu membahagiakan Anda sekalian," kata Dedi.

Meski begitu, Dedi mengaku senantiasa berusaha untuk memberikan kebahagiaan kepada seluruh pegawai. Acara ‘Tukar Nasib’ merupakan salah satu diantara upaya tersebut.

"Ini acara tahunan yang kita selenggarakan. Saya dedikasikan sebagai penghormatan kepada pegawai. Mereka adalah pejuang kebersihan di Purwakarta," pungkas Dedi.

Saksikan video di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya