Liputan6.com, Jakarta Tahun ini, lagu "Dan" Sheila on 7 sudah berusia 19 tahun. Nike Ardilla sudah meninggal 22 tahun yang lalu, dan kita hanya dua tahun lagi menuju 2020.
Orang-orang di seluruh dunia melaporkan bahwa waktu terasa begitu cepat berlalu. Sebenarnya apa yang terjadi?
Untuk menjawab pertanyaan ini, lima atau enam kali sehari, setiap hari selama 48 tahun, chronobiologist Robert Sothern menghitung 60 detik dalam hati dan kemudian membandingkannya dengan jam. Sothern (kini usianya 69 tahun) mencoba mengonfirmasi apakah benar anggapan orang bahwa waktu makin cepat berlalu saat kita makin tua. Hasilnya, tak tentu. Kadang perkiraannya lebih lama dari menit yang dihitung jam, kadang lebih cepat.
Baca Juga Advertisement
“Sebagian besar orang merasa bahwa waktu saat ini berlalu lebih cepat daripada di masa lalu. Mereka lupa bagaimana rasanya menjalani waktu saat mereka masih lebih muda,” kata psikolog Steve Janssen yang telah mengadakan riset mengenai persepsi waktu pada 1.865 orang, seperti dilansir dari Vox.com.
Steve memberikan beberapa hipotesis kenapa kita merasa waktu begitu cepat berlalu:
1. Pengalaman baru akan lebih membekas di ingatan
Akan tetapi, makin tua seseorang, makin jarang dia mengalami pengalaman baru. Manusia mengenang jalannya waktu dari seberapa banyak kejadian yang bisa dia ingat dari suatu periode. Jika tidak ada hal-hal menarik yang terekam di ingatan, memang rasanya waktu seperti berlalu terlalu cepat.
Masa kanak-kanak penuh kenangan tak terlupakan, seperti pertama kali naik sepeda, atau hari pertama di sekolah. Sebaliknya, saat dewasa, hari-hari berlalu dengan biasa saja sehingga tak banyak yang bisa dikenang. Ditambah lagi bahwa kemampuan mengingat makin rendah seiring bertambahnya usia.
Kenapa deadline selalu cepat datang
2. Waktu berlalu cepat jika kita sibuk
Saat manusia terlalu sibuk, rasanya waktu cepat sekali berlalu. “Pekerjaan yang membutuhkan fokus lebih dianggap membuat kita tak merasakan berjalannya waktu, dibandingkan saat mengerjakan tugas yang lebih santai,” kata Janssen. Semakin tua seseorang, makin banyak tugas yang harus dikerjakannya dengan fokus.
Orang dewasa juga selalu merasa tak punya cukup waktu untuk melakukan banyak hal. Otak menerjemahkan hal ini sebagai waktu yang berlalu terlalu cepat. Itulah kenapa deadline rasanya selalu cepat datang.
Advertisement
Agar waktu tak cepat berlalu
3. Peristiwa yang membekas di ingatan itu sebenarnya sudah lama terjadi
Sering merasa kaget ketika tahu bahwa reformasi 1998 itu sudah 19 tahun yang lalu? Hampir 20 tahun malah.
Hal-hal semacam ini membuat kita terkejut dan mengira bahwa waktu berlalu lebih cepat dari seharusnya. Para psikolog sudah lama mempelajari fenomena ini, yakni tendensi kita untuk menggampangkan berapa lama suatu peristiwa telah terjadi. “Kenangan yang tak begitu jelas dianggap karena sudah lama terjadi, sedangkan kenangan yang membekas dianggap terjadi baru-baru ini,” kata penulis sains Claudia Hammond.
Tak ingin waktu berlalu terlalu cepat?
Manfaatkan setiap detiknya. Caranya, dengan belajar hal-hal baru, dan keluar dari rutinitas. Hargai setiap waktu yang Anda lalui, karena dia tak akan kembali.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini: