Toilet hingga Ular Serakah, 5 Sumber Ledakan yang Aneh tapi Nyata

Insiden ledakan tak melulu terjadi akibat bom atau bahan yang yang mudah meledak. Lima benda ini juga bisa memicu ledakan.

oleh Afra Augesti diperbarui 02 Jan 2018, 18:36 WIB
Ilustrasi ledakan

Liputan6.com, Jakarta - Insiden ledakan tak melulu terjadi akibat bom atau bahan yang yang mudah meledak. Misalnya pada 26 Januari 2004, bangkai seekor paus sperma (Physeter macrocephalus) meledak di jalanan kota Tainan, Taiwan, Tainan, Taiwan.

Kala itu, bangkai hewan itu sedang diangkut trailer menuju sebuah pusat riset di wilayah barat daya Taiwan. Akibatnya, para pejalan kaki, sejumlah motor, serta mobil terciprat darah dan organ dalam tubuh mamalia laut itu.

Saat kejadian, beberapa orang berkerumun untuk menyaksikan paus itu lewat. Genangan cairan merah bercampur jeroan hewan menyelimuti jalan. Bau busuk menguar.

Tak hanya di Taiwan, insiden ledakan aneh juga tercatat terjadi di sejumlah tempat di dunia. Penyebabnya pun beragam, dari kodok, ular hingga toilet.

Salah satu insiden ledakan bahkan menewaskan seorang model seksi di Prancis.

Seperti dikutip dari situs Listverse, Selasa (2/1/2018), berikut 5 insiden ledakan aneh yang pernah terjadi di dunia:


1. Dispenser Krim Kocok

Intip cara membuat biskuit whipped cream yang unik untuk sajian di hari raya Lebaran. (Foto: pixabay)

Model sekaligus blogger fashion asal Prancis, Rebecca Burger meninggal dunia akibat ledakan dispenser krim kocok (whipped cream) pada Juni 2017.

Perempuan 33 tahun tersebut dilaporkan mengalami serangan jantung setelah alat tersebut meledak dan mengenai dadanya.

Dispenser whipped cream bekerja dengan menyuntikkan gas ke dalam tabung logam untuk menekan isi di dalamnya. Sebelumnya, salah satu lembaga konsumen di Prancis telah memperingatkan risiko yang terkandung di dalam peralatan itu.

Seperti dikutip dari Independent, keluarga Burger mengumumkan kematian sang model di Facebook dan Instagram.

Salah satu korban selamat ledakan dispenser krim kocok pernah memberi kesaksian pada radio RTL pada 2013. "Enam tulang rusukku patah. Tulang dadaku rusak," kata dia.

"Di rumah sakit aku diberi tahu, jika dampak ledakan tersebut mengenai jantung, niscaya aku akan mati."


2. Toilet

Ilustrasi toilet (iStockphoto)

Warga New York, Michel Pierre, luar biasa takut pada toiletnya. Sampai-sampai ia menggunakan tali yang terikat pada pegangan tangki untuk menyiram toilet dari jarak yang aman saat berdiri di luar kamar mandi di rumahnya di Brooklyn.

Pria 58 tahun itu punya alasan kuat untuk menjauhi benda yang ia jadikan alat buang hajat itu.

Pada 2 Oktober 2013, Pierre dan tiga penyewa lain di Caton Tower, gedung hunian 19 lantai di Flatbush terluka akibat ledakan kuat di toilet mereka.

Butuh 30 jahitan untuk menutup luka di kepala, lengan, dan kakinya. Pascaledakan, Pierre langsung pingsan. Setelah sadar, tubuhnya bermandi darah.

Penumpukan tekanan udara di dalam pipa toilet diduga kuat sebagai penyebab ledakan.

Pierre menggugat perusahaan manajemen gedung itu. Pengacaranya mengatakan bahwa kliennya berhak menerima ganti rugi atas cedera yang dialaminya. "Toilet seharusnya bisa disiram, bukannya lalu meledak," kata penasihat hukum tersebut.

Apa yang terjadi pada Pierre bisa terjadi pada jutaan orang Amerika dan orang Kanada lainnya. Pada Agustus 2012, US Consumer Product Safety Commission dan Health Canada memerintahkan penarikan produk toilet yang diproduksi oleh Flushmate, setelah perusahaan tersebut menerima 304 laporan mengenai kejadian berbahaya.


3. Ular Piton

(Sumber cuplikan Newsflare)

Seekor ular piton Burma meledak setelah memangsa buaya yang terlalu besar untuk ia telan.

Ular itu berukuran panjang 4 meter, sementara mangsanya 1,9 meter.

Pada September 2005, ahli biologi satwa liar menemukan dua bangkai di Taman Nasional Everglades di Florida. Awalnya formasi keduanya membingungkan sang ilmuwan. Sulit untuk menentukan siapa makan siapa.

Buaya tersebut adalah hewan asli Everglades, sementara piton tersebut dibawa ke Amerika Serikat entah dari mana oleh para penjual satwa.

Ular yang awalnya dipelihara itu kemudian ditelantarkan di alam liar.

Piton bisa tumbuh dengan cepat dan bisa mencapai panjang 6 meter. Spesies invasif tersebut kini mengancam satwa asli di AS.


4. Kodok

Pacific Tree Frog (webdev01v.burke.washington.edu/Heidi Rockney)

Pada 2005, Jerman menghadapi masalah aneh tapi nyata: ledakan kodok. Hewan-hewan itu menggembung lalu meledak.

Tahun itu, lebih dari 1.000 bangkai kodok ditemukan mengambang di kolam di Hamburg, juga di Denmark.

Frank Mutschmann, seorang dokter hewan Berlin, mengaitkan fenomena tersebut dengan gagak-gagak lapar yang memangsa hati kodok. Ketika salah satu burung melakukannya, yang lain menonton dan belajar untuk menirunya.

Mutschmann menjelaskan, sebagai bentuk pertahanan diri, para kodok membengkakkan tubuhnya. Bagian hati (liver) yang hilang dan luka pada perut kodok menyebabkan pembuluh darah dan paru-paru amfibi itu meledak. Organ lain pun kemudian mengeluarkan cairan.

Meski aneh, menurut dia, fenomena itu tidak begitu unik. Sejumlah pemerhati lingkungan menjadi saksi kematian yang mengerikan ini: setelah kehilangan isi perutnya, kodok tersebut bertahan selama beberapa menit, berkedut karena kesakitan.

Institut Kesehatan dan Lingkungan Hamburg mengesampingkan dugaan bahwa penyakit dan infeksi jamur diduga memicu ledakan pada kodok.

Para ahli di institut sepakat dengan penjelasan Mutschmann. Namun, namun juru bicara lembaga tersebut, Kloepper, mengatakan bahwa tidak ada personel mereka yang menyaksikan serangan gagak pada kodok.

Sejumlah spekulasi pun berseliweran soal penyebab meledaknya kodok-kodok. Misalnya, infeksi virus dari kuda di area pacuan kuda terdekat. Lainnya bahkan mengira, hewan amfibi itu bunuh diri karena kelebihan populasi.


5. Lampu Senter

Ilustrasi lampu senter. (Sumber Pixabay)

Pada Januari 2015, warga Colorado bernama Christopher Reid Carrington sedang mencari peralatan di bagian belakang truknya.

Agar tangannya bebas mencari, ia memegang senter dengan mulutnya. Tak disangka, beberapa detik kemudian, alat penerang itu meledak, menyebabkan luka bakar tingkat tiga di bibir, lidah, dan tenggorokannya. Darah menyembur dari mulutnya, dan dia tidak dapat berbicara.

Anaknya yang kala itu berusia 7 tahun langsung menelepon 911. Carrington dirawat empat hari di rumah sakit, sebuah tabung di tenggorokannya membantunya bernapas, sebelum dia akhirnya dipulangkan.

Menurut dokter, pascakejadian, lidahnya tak akan mampu merasakan apapun.

Insiden serupa juga terjadi pada 7 November 2017 di Bradley, Indiana.

Caleb Joyner (36) terluka parah saat sebuah senter meledak di mulutnya.

Awalnya, ada masalah dengan mobilnya. Ia pun berhenti di sebuah tempat parkir untuk memeriksa bagian bawah kendaraannya. Tak lama kemudian, senter meledak.

Parahnya, posisi Joyner terlalu dekat dengan baterai mobil. Korban meninggal dunia sehari setelah kejadian. (Ein)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya