Liputan6.com, Jakarta Pengusaha di Kampoeng Batik Laweyan Solo ketiban berkah saat libur akhir tahun kemarin. Penjualan batik rata-rata mengalami kenaikan hingga 25 persen. Tak hanya itu, tingkat kunjungan ke salah satu sentra batik itu meningkat tajam.
Pemilik toko batik, Putra Laweyan, Gunawan Nizar mengatakan momen libur panjang Natal dan tahun baru menyebabkan banyak wisatawan yang berkunjung ke Kampoeng Batik Laweyan. Pengunjung tersebut sebagian besar di dominasi kalangan keluarga.
"Jumlah pengunjungnya naik hingga 60 persen. Mereka memang menyempatkan datang ke Laweyan untuk belanja batik bersama rombongan keluarganya," kata dia, Selasa, (2/1/2018).
Momen Liburan
Foto: Fajar Abrori/ Liputan6.com.
Sementara itu, Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, Alpha Febela Priyatmono mengatakan, jumlah pengunjung terlihat merangkak naik sejak tanggal 23 Desember 2017 atau dua hari sebelum Hari Natal. Sejak saat itu jumlah pengunjung mulai ramai untuk berbelanja batik di sejumlah toko batik yang ada di Kampoeng Batik Laweyan.
"Selama liburan panjang akhir tahun ini ramai terus. Sampai jalan-jalan di kampung padat kendaraan milik pengunjung," ujar dia.
Advertisement
Kenaikan Omzet
Foto: Fajar Abrori/ Liputan6.com.
Dikatakan Alpha, sebagian besar pengunjung yang memborong batik di Laweyan merupakan wisatawan dari luar kota. Mereka datang ke Solo, salah satunya untuk berbelanja batik di sentra industri batik, Kampoeng Laweyan.
"Hingga hari Senin (1 Januari 2017) kemarin masih ramai pengunjung yang membeli batik. Jumlah kenaikan omzet penjualan batik selama liburan kira-kira naik sekitar 25 persen," sebut dia yang juga pemilim toko batik Mahkota.
Selain berbelanja batik, para wisatakan yang berkunjung ke Kampoeng Batik Laweyan juga bisa belajar membatik dan wisata edukasi batik. "Pengunjung bisa membatik. Biasanya yang tertarik untuk wisata edukasi batik itu dari rombongan pelajar," ucapnya.