Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian Kereta Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki rute Stasiun Sudirman Baru (BNI City) - Stasiun Bandara pada Selasa pagi.
Pengamat Transportasi Darmaningtyas mengatakan, hadirnya Kereta Bandara Soekarno-Hatta merupakan wujud kehadiran negara dalam melayani kebutuhan transportasi masyarakat.
“Keberhasilan pemerintah Jokowi menyelesakan KA Bandara ini patut diapresiasi. Karena menunjukkan keseriusan dan kesungguhan pemerintahan Jokowi dalam menyelesaikan proyek infrastrutur yang amat sangat strategis ini," kata Darmaningtyas kepada wartawan, Selasa (2/2/2018).
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, beroperasinya Kereta Bandara layak diapresiasi karena sudah 17 tahun pemerintah berusaha membangun kereta bandara ini, dan baru tahun ini benar-benar direalisasikan.
Namun demikian, menurut dia, masih ada pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam mendukung keberadaan kereta bandara ini terutama dalam upaya mengurangi subsidi.
Salah satunya, saat ini kereta bandara menghadapi beberapa tantangan antara lain dari pesaing seperti moda transportaai darat JR Connextion dan angkutan roda empat berbasis online.
Tantangan lainnya adalah kemacetan yang menghadang orang atau calon penumpang yang akan menuju ke Stasiun Sudirman atau BN City.
”Kalau calon penumpangnya berasal dari Kelapa Gading atau Kampung Rambutan pasti akan memilih angkutan lain daripada harus bermacet macet ke Stasiun Sudirman Baru atau BNI City. Mending mereka pilih Damri atau angkutan online. Apalagi kalau perginya lebih dari 2 orang kalau ke Stasiun Sudirman Baru malah macet hingga jadi kerja 2 kali,” papar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Akses Lebih Mudah
Disarankannya, pemerintah segera menyelesaikan stasiun induk Stasiun Manggarai untuk mendukung keberlangsungan KA bandara ini. Dengan selesainya stasiun Manggarai nanti, calon penumpang baik dalam kawasan Jabodetabek maupun luar Jakarta akan memiliki akses muda ke bandara lewat kereta karena dengan hanya menuju Manggarai calon penumpang dapat menggunakan KRL.
“Dari Bogor tinggal menggunakan KRL, demikian pula dari Bekasi. Dengan demikian nantinya kehadiran KA bandara akan makin sustainable, artinya jumlah penumpang akan meningkat,” jelas dia.
Apalagi, kata dia, apabila pembangunan Stasiun Manggarai ramlung, penumpang dari luar Jakarta pun yang dari Bandung, Semarang dan Yogakarta yang mau ke Eropa, Amerika yang maskapainya belum ada koneksi ke kota-kota tersebut bisa memiliki akses ke Manggarai.
“Karena itu saya menyarankan agar di kawasan Stasiun Manggarai nanti dibangun hotel-hotel transit, jadi yang dari luar DKI yang akan menuju bandara Soekarno-Hatta bisa menggunakan fasilitas tersebut, yang mempermudah akses calob penumpang,” ungkapnya.
Advertisement