Liputan6.com, Jakarta - Survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) memberi opsi kepada responden mengenai bersandingnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. Hasilnya, 66,9 persen memberi tanggapan positif.
"Mereka (responden) menyatakan setuju dengan kombinasi pasangan Jokowi-Prabowo sebagai Capres-Cawapres 2019. Hanya 28,4 persen yang tidak," kata Direktur Utama SMRC Djayadi Hanan di kantor SMRC, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2018).
Advertisement
Djayadi menjelaskan, opsi bersandingnya dua rival ini bukan hal baru dilakukan lembaga surveinya. Selama tiga periode survei sepanjang 2017, kurva terus menunjukkan tren positif.
"Mei 2017, 48,1 persen setuju, berbanding 32,1 persen yang tidak. Lalu survei kami pada September 59,1 persen setuju ini meningkat, dengan 25,1 persen yang tidak," jelas dia.
Karenanya, bila benar keduanya disandingkan kelak, Jokowi sebagai presiden dan Prabowo adalah wakilnya, survei merujuk angka 66,9 persen yang menyatakan publik setuju.
"Tetapi, bila Prabowo sebagai presiden dan Jokowi adalah wakil, tren menurun hanya ada di angka 28,4 persen," Djayadi memungkasi.
Survei SMRC menggunakan metodologi multistage random sampling, dengan margin of error 3,1 persen. Dilakukan pada 7-13 Desember 2017, dan total responden 1.220 orang.
Elektablitas Jokowi dan Prabowo
Survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) menyatakan, elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi masih unggul dari calon lain di Pilpres 2019. Hal ini bila responden diberi pertanyaan, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jadi presiden sekarang ini jika nama-nama berikut maju sebagai calon presiden?
Dalam survei, ada deretan nama Joko Widodo, Prabowo Subianto, Susilo Bambang Yudhoyono, Anies Baswedan, Hary Tanoe, Gatot Nurmantyo, dan sejumlah nama lainnya.
"Elektabilitas Prabowo hanya memperoleh 18,5 persen. Ia tertinggal dari Jokowi yang memperoleh 53,8 persen," papar Direktur Utama SMRC Djayadi Hanan di kantor SMRC, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2018).
Bila dikomparasi secara head to head, lanjut Djayadi, Prabowo masih tertinggal dengan selisih cukup signifikan.
"Elektabilitas Prabowo, yaitu 27,1 persen dan Jokowi sebesar 64,1 persen," jelas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement