Liputan6.com, Jakarta - Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak atau yang biasa dikenal dengan Emil Dardak menanggapi maraknya penggunaan isu yang tidak benar atau hoax dalam kampanye Pemilu dengan santai dan mendorong siapapun untuk tidak langsung menarik kesimpulan karenanya.
"Kita mendorong semua tabayun, apalagi (yang) enggak ngeklik, baru baca judul sudah berkesimpulan," ucap Emil di DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2018).
Advertisement
Emil Dardak menyebut penyebaran hoax khususnya lewat kanal sosial media justru dapat merugikan sang penyebar itu sendiri. Karena itu, dalam strategi kampanye dalam Pilgub Jatim, ia sepakat dengan pasangannya Khofifah untuk tidak menggunakan metode tersebut.
"Kami secara formil dan moril tidak akan masuk ke dalam metode seperti itu (menggunakan isu hoax). Menurut kami, itu malah merugikan. Karena saat terbongkar (siapa dalangnya), malah (pemilih) enggak respect lagi," ujar Emil.
Emil Dardak mengungkapkan punya metode lain dalam menarik dukungan masyarakat Jatim, khususnya di kalangan anak muda. Cara tersebut dengan membangun komunikasi yang lebih kreatif.
"Metode kampanye yang lebih kreatif untuk menjangkau mereka, seperti menggunakan sosial media" ucap Emil Dardak.
Hoax Tak Bisa Dihindari
Hal senada diungkapkan Khofifah Indar Parawansa. Pasangan bakal calon Emil ini tidak ambil pusing dengan penyebaran hoax yang kian marak akhir-akhir ini. Bahkan kalaupun ia dan Emil terkena badai tersebut, tidak akan ditanggapinya.
"Insyaallah saya dan mas Emil tidak meladeni (isu Hoax), karena (memang) hal-hal seperti itu tidak bisa dihindari di Pilkada," ucap Khofifah.
Khofifah dan Emil sepakat untuk membangun demokrasi yang berkualitas pada Pilgub Jatim nanti. Tentunya, dengan tidak membuat atau merespons isu hoax atau black campaign.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Advertisement