Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono optimistis pembangunan Tol Depok-Antasari dapat selesai sesuai target akhir April 2018. Hal itu meski terjadi kegagalan pada penyambungan bantalan (girder) di lokasi pembangunan.
Basuki mengatakan, saat ini jajarannya masih mengadakan rapat terkait kegagalan pemasangan bentangan girder. Namun, jika dilihat dari kondisi pascarobohnya girder, proyek tersebut masih bisa berjalan sehingga penyelesaiannya bisa sesuai target.
"Kalau saya lihat di TV, itu masih tetap April atau Juni akan bisa. Jadi, enggak memengaruhi schedule," kata Basuki, di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di Jakarta, Rabu (3/1/2018).
Baca Juga
Advertisement
Basuki menegaskan, kegagalan pemasangan bentangan PCI grider di Tol Depok - Antasari bukan akibat dari pembangunan tol yang dikebut. Dia pun belum bisa menyimpulkan musibah tersebut disebabkan akibat kelalaian pekerja.
"Enggak (karena pembangunan tol yang dikebut). Itu kami masih rapat, kami belum dapat informasinya," ujar dia.
Untuk diketahui, enam balok girder masing-masing sepanjang 30.8 meter pada konstruksi Simpang Susun Antasari terguling, Selasa 2 Januari 2018 pukul 09.40 WIB. Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.
Enam girder yang terdapat pada bentang, Span P3-P4 di Jembatan Arteri Lebak Bulus–Kampung Rambutan selesai terpasang, termasuk pemasangan bracing atau pengikat antar-girder pada 22 Desember 2017.
Akan tetapi, pekerjaan konstruksi diafragma belum dilaksanakan karena menjelang akhir 2017 berpotensi terkendala pasokan beton dari produsen ready mix. Pasca-pemasangan enam girder, tidak ada kegiatan lanjutan di sekitar area terdekat jembatan tersebut.
Pekerjaan baru dimulai kembali pada Selasa, 2 Januari 2018 pukul 09.40 WIB. Kontraktor atau pelaksana lapangan mulai mempersiapan aktivitas penggalian tanah untuk pembentukan badan jalan lajur Akses Antasari–Depok dan persiapan pekerjaan galian struktur untuk P3 Jembatan Ramp 1. Untuk melakukan pekerjaan ini, pada lokasi tersebut terdapat dua unit ekskavator dan satu unit dump truck.
Manuver alat berat yang membentur girder paling pinggir menyebabkan efek domino tergulingnya lima girder di sebelahnya sehingga dengan demikian terdapat total enam buah girder yang terguling.
Girder yang terguling menimpa dump truck yang berada di bawahnya. Dump truk sendiri dalam keadaan kosong tidak ada pengemudinya. Tidak ada korban jiwa ataupun luka akibat kejadian tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tanggapan Waskita
Sebelumnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menindaklanjuti robohnya bantalan (girder) tol proyek Depok-Antasari di kawasan Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan. Bantalan tol tersebut roboh pada Selasa ini sekitar pukul 10.00 WIB.
"Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan dibahas," kata Direktur Utama Waskita Karya M Choliq kepada Liputan6.com, Selasa, 2 Januari 2018.
Pihaknya belum memaparkan secara rinci tindak lanjut atas robohnya bantalan tol tersebut.
Dia mengatakan, PT Waskita Karya sendiri bertindak sebagai investor minoritas dalam proyek ini dengan kepemilikan hanya 25 persen. Mayoritas kepemilikan saham ada di tangan PT Citra Marga Nushapala Tbk (CMNP).
"Kontraktornya bukan Waskita, tapi PT Grider Indonesia," ucapnya.
Untuk diketahui bantalan jalan Tol Depok-Antasari roboh di kawasan proyek di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Januari 2018. Lokasi kejadian tepat di seberang Gedung Alamanda Tower.
Ada enam bantalan yang roboh dan semuanya patah. Titik patahan terletak di bagian tengah material beton jalan proyek Tol Antasari-Depok.
Advertisement