Liputan6.com, Jakarta - Kabar tak sedap menghampiri PT Astra Honda Motor (AHM) selaku agen pemegang merek sepeda motor Honda di Indonesia. Hal tersebut lantaran motor trail Honda CRF 150L terbakar di Kampung Ulin, Ciasrua, Jawa Barat.
Akun Instagram @roda2blog sempat mengunggahnya peristiwa nahas tersebut dan menjadi viral di dunia maya. Bagaimana tidak heboh karena motor ini baru meluncur awal November 2017 dan baru didistribusikan ke konsumen sebulan setelahnya.
Baca Juga
Advertisement
Hanya saja, menurut akun tersebut, kabar terbakarnya Honda CRF 150L bukan lantaran kesalahan pabrikan.
“Motor ini ternyata sudah diganti karbu, nah saat turun pertamax ke arena ternyata karbu bocor terus bensin nyamber ke kabel busi yang sobek saat jatuh. Akhirnya terbakar dehh,” tulis akun @roda2blog.
Atas insiden ini, Deputy Head Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbudin turut angka bicara. Dia menyatakan, saat ini AHM baru mendapatkan informasi terbakarnya motor trail tersebut di media sosial.
“Kalau ternyata diubah dari injeksi ke karburator, ya tentu itu risiko yang harus ditanggung pemilik. Karena memang kami tidak sarankan untuk mengubah hal yang krusial dari sistem pengapian,” ucap Muhibbudin kepada Liputan6.com, Rabu (3/1/2018).
Ia juga menyatakan, saat ini AHM belum melakukan inspeksi langsung ke lokasi kejadiaan. Bahkan, lanjut dia, AHM belum mendapatkan laporan langsung baik dari pemilik atau dealer soal CRF 150L terbakar.
“Kami sarankan untuk modifikasi tidak melakukan hal-hal yang krusial, sehingga dapat membahayakan si pengendaranya,” tutupnya.
Honda CRF 150L Tidak Pakai Karburator
Honda CRF 150L hadir di Indonesia dengan menggunakan sistem suplai bahan bakar injeksi, yakni PGM-FI (Programmed Fuel Injection). Tentu saja ini berbeda dengan Kawasaki KLX 150 Series yang masih mengandalkan sistem pengabutan karburator.
Di kalangan pencinta motor trail sendiri banyak yang menganggap karburator lebih bersahabat kala dipakai trabas. Itu karena sistem pengabutan ini dianggap mudah dalam perawatan dan jumlah komponen yang sedikit serta tidak kompleks dibanding injeksi.
Menanggapi hal ini, Large Project Leader CRF150L dari Honda R&D Company Limited Motorcycle R&D Center, Akihiro Momiyama, mengatakan, karburator tidak cocok dipakai di wilayah pegunungan ataupun medan-medan off-road karena sangat rentan ketika berada di dataran tinggi.
"Saat digunakan di jalur pegunungan ataupun perbukitan maka dia (karburator) akan memberikan efek dan imbas kepada kondisi perubahan suhu dan cuaca," sambungnya.
"Karena itulah kami memilih PGM-FI yang mempunyai satu karakteristik yang sangat spesial, yaitu untuk semburan bensin menjadi sangat sempurna jika menggunakan PGM-FI," terang Momiyama baru-baru ini.
Sebagai informasi, CRF150L menggunakan mesin 150 cc SOHC air cooled PGM-FI yang sanggup menyemburkan tenaga maksimum 12,7 Tk / 8.000 rpm dan torsi maksimum 12,43 Nm (1,27 kgf.m) / 6.500 rpm.
Advertisement