Sukabumi - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Tarbiyyatul Falah, KH Ece Syaripudin Didi wafat di Tanah Suci saat hendak menjalankan ibadah umrah. Jenazah almarhum langsung dikebumikan di Baqi Madinah. Pimpinan jemaah umrah itu meninggal saat salat Duha, bersama jemaah umrah lainnya.
Syaripudin wafat sekitar pukul 09.00 waktu setempat, di Masjid Kuba, Madinah, Minggu, 31 Desember 2017. Kabar meninggalnya sang kiai diterima pihak keluarga sekitar pukul 13.00 WIB. Pihak keluarga meyakini, selain sudah menjadi takdir, juga karena sakit jantung yang diderita Syaripudin.
"Almarhum diketahui meninggal sedang rukuk, saat salat Duha. Kami menerima kabar itu pukul 13.00 WIB dari jemaah yang ikut rombongan umrah," ujar menantu almarhum, Zamaludin (46), di kediamannya, di Jalan Selabintana, Km. 35, Panjalu, Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Zamaludin, keluarga langsung mengonfirmasinya kepada perusahaan yang memberangkatkan jemaah umrah almarhum, yakni PT Amanah Ummat.
"Setelah dikonfirmasi, ternyata kabar itu benar adanya. Kami seperti disambar petir mendengar kabar tersebut," imbuhnya.
Zamaludin menceritakan, dari informasi jemaah umrah, saat almarhum rukuk, badannya langsung tersungkur ke lantai. Seketika, suasana berubah menjadi panik. KH Ece Syaripudin Didi pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ad-Zaira, Madinah untuk mendapatkan penanganan medis.
"Namun sampai di sana sudah tiada. Dugaan sementara, beliau meninggal akibat serangan jantung," terangnya.
Baca berita menarik lainnya di JawaPos.com di sini.
Sering Umrah
Selama ini, lanjut Zamal, Syaripudin sering melaksanakan ibadah umrah bersama rombongan jemaah lainnya. Beliau merupakan pimpinan kelompok saat ibadah umrah.
Kali ini, sebelum menjalankan ibadah umrah di Madinah rencananya almarhum akan melakukan ibadah bersama rombongannya selama empat hari. Namun, baru hari kedua, salah satu kiai di Sukabumi itu tutup usia.
"Semoga beliau menjadi ahli surga dan kami yang ditinggalkan bisa meneruskan perjuangan beliau," Zamal menandaskan.
Di tempat yang sama, seorang warga Kampung Panjalu, Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi, Asep (37) mengatakan, seluruh warga Kampung Panjalu merasa berduka dan kehilangan atas kepergiaan sosok KH. Ece Syaripudin Didi.
Advertisement
Dikenal Baik oleh Warga
Bagi warga sekitar, almarhum merupakan pejuang yang berkiprah dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. "Beliau ini seorang pejuang agama Islam. Tentu saja, kami sangat merasa kehilangan beliau," ungkap Asep.
Warga Kampung Panjalu merasa terharu dengan cara almarhum yang wafat saat menjalankan ibadah. Mereka meyakini, almarhum wafat dalam keadaan khusnul khatimah.
"Kami yakin beliau menepati meninggal yang khusnul khatimah," pungkasnya kepada Radar Sukabumi (Jawa Pos Group).
Saksikan video pilihan berikut ini:
Baca Juga
Cerita Zaskia Adya Mecca Umrah Bareng Anak-Anak, Dengar Kisah di Majidil Haram hingga Main di Pelataran Nabawi
Top 3 Islami: Amalan Sederhana tapi Pahalanya Lebih Baik dari Dunia Seisinya kata Syekh Ali Jaber dan UAS
Syekh Ali Jaber dan UAS Ungkap Amalan Sederhana tapi Pahalanya Besar, Lebih Baik dari Dunia Seisinya seperti Haji dan Umrah