Liputan6.com, Ponorogo - Sungguh malang nasib Warsini (30) warga Dukuh Domas, Desa Nambak, Kecamatan Bungkal, Ponorogo. Ia menderita tumor ganas di lutut kanan. Makin hari, tumor itu makin membengkak.
Akibat keterbatasan biaya, Warsini tidak pergi berobat. Ibu empat orang anak ini hanya bisa menahan sakit di tempat tidur.
"Keseharian ibu saya yang melayani keperluan saya," tutur Warsini kepada Liputan6.com saat ditemui di kediamannya, Kamis, 28 Desember 2017.
Baca Juga
Advertisement
Warsini menerangkan, awalnya lututnya sering sakit. Bahkan saking sakitnya, ia sempat mengalami demam. Puncaknya pada Agustus 2017 lalu, tiba-tiba lututnya membengkak.
"Awalnya kecil, makin lama makin besar," katanya.
Karena khawatir dengan kondisi lututnya, Warsini memutuskan periksa ke RS Ponorogo. Ia kemudian dirujuk untuk memeriksakan lebih lanjut ke RS Solo. Dari situ, ia didiagnosis menderita tumor ganas.
"Saya sempat periksa hingga 12 kali ke RS Solo. Terakhir, saya disuruh kemoterapi tapi tidak saya jalani karena tidak punya uang," ujarnya.
Hanya Minum Obat
Menurutnya, selama pemeriksaan di Solo, ia sudah menjalani scan MRI dan biopsi. "Setelah biopsi itu, proses bengkaknya semakin cepat," ujarnya.
Saat ini, Warsini terpaksa meminta ibunya melakukan tugas rumah tangga mengingat kondisinya tidak memungkinkan lagi. Bahkan untuk berjalan, ia harus menggunakan kruk dengan posisi kaki diangkat.
"Semua ibu yang menyiapkan, makanan saya bahkan mengurus anak-anak saya, juga ibu," ucapnya.
Ia menambahkan, jika kemoterapi berhasil, hanya kankernya saja yang diangkat. Namun, jika kemo tidak berhasil, bisa dipastikan kakinya akan diamputasi. Saat ini, ia hanya meminum obat herbal demi mengurangi rasa sakit.
"Kami berharap ada bantuan supaya saya bisa kemo. Soalnya, kerjaan suami saya hanya serabutan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja tidak cukup," ujar Warsini.
Saksikan video pilihan berikut:
Advertisement