Kepala BSSN Ingatkan Para Penyebar Hoax untuk Setop Aksinya

Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) mengingatkan penyebar hoax untuk menghentikan aksinya demi mencipta siber yang aman dan nyaman.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Jan 2018, 16:00 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan selamat kepada Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Djoko Setiadi usai pelantikan Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/1/2016). Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi berpesan pada penyebar hoax agar menghentikan aksi mereka.

"Kita akan ingatkan kepada pelaku hoax untuk berhenti, tidak dilanjutkan. Kalau memang nanti semakin menjadi-jadi, nanti ada aturan yang akan ditentukan," kata Djoko di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1/2018) sebagaimana dikutip dari laman Setkab.go.id.

Hal ini dilakukan berkaitan dengan fokus kerja BSSN di tahun politik yang dimulai dari 2018, yakni mengondisikan agar suasana di area siber betul-betul tenang dan aman.

Dengan demikian, pesta demokrasi bisa berjalan dengan sehat dan baik, sehingga akan menghasilkan pilihan yang lebih baik.

Lebih lanjut, Djoko juga menyebut, BSSN akan bersinergi dengan beberapa instansi yang juga memiliki satuan siber, antara lain Polri dan BIN.

"Semuanya akan kita gandeng. Apabila sinergitas ini maksimal, saya yakin kemampuan kita akan hebat. Nanti koordinasi di BSSN. Kita akan berdayakan semua semaksimal mungkin, sehingga ibarat sapu lidi kalau kita gabungkan akan kuat sekali," tuturnya.


Deteksi Terorisme Bersama Polri

Presiden Joko Widodo bersiap menandatangani dokumen pelantikan Kepala Lemsaneg di Istana Negara, Jakarta (8/1/2016). Jabatan Djoko Setiadi diperpanjang oleh Jokowi setelah sebelumnya menduduki posisi yang sama sejak 2011. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berkaitan dengan terorisme, mantan Kepala Sandi Negara Indonesia ini mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Polri untuk mendeteksi terorisme.

Ia menyebutkan BSSN telah menyiapkan segala hal dan teknologi yang diperlukan untuk mencegah dan melawan serangan siber yang beberapa kali terjadi di tahun 2017 lalu.

"Saya berharap BSSN bisa melakukan penindakan. Nanti kita lihat perkembangan ke depan. Mestinya BSSN punya wewenang untuk menindak langsung, bisa menangkap dan menindak, bisa kita serahkan ke pemerintah," ujarnya.

Sekadar diketahui, BSSN adalah revitalisasi dari Lembaga Sandi Negara dan mempunyai tanggung jawab yang lebih berat karena Presiden Jokowi memberikan arahan agar BSSN tidak hanya untuk instansi pemerintah, BUMN, swasta, tetapi juga harus menjangkau pengamanan warga negara Republik Indonesia.

"Lembaga Sandi Negara sekitar satu tahun terakhir sudah bekerja di cyber space. Jadi ini bukan merupakan satu hal yang baru. Kita hanya meningkatkan kemampuannya, sehingga betul-betul bisa menjangkau nasional," kata Djoko.


Dilantik Presiden Joko Widodo

Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) Djoko Setiadi yang dilantik Presiden Joko Widodo, Rabu (3/1/2018)

Presiden Joko Widodo sebelumnya melantik Djoko Setiadi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Istana Negara Jakarta pada pagi tadi.

Usai dilantik, Djoko menjamin lembaga yang dipimpinnya tidak akan berpihak pada partai manapun dalam menghadapi tahun politik yang akan dimulai 2018 ini.

"Kami netral dan tidak diatur oleh pihak manapun. Tujuan kami adalah mengamankan dan membantu pemerintah, sekarang khususnya di dunia siber," kata Djoko.

(Tin/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya