Liputan6.com, Tokyo - Setelah melakukan kerjasama dengan Mazda dan Denso, Toyota kembali mengajak empat pabrikan besar untuk mengembangkan teknologi dasar kendaraan listrik.
Melansir Asia Nikkei, Rabu (3/1/2018), mega proyek mobil listrik yang bakal dipimpin Toyota ini, sudah pasti bakal melibatkan insinyur dari Suzuki, Subaru, Hino, dan Daihatsu.
Dijelaskan, perusahaan yang berpartisipasi di proyek ini, akan berbagi teknologi kendaraan listrik canggihnya. Hal tersebut, untuk mempercepat pengembangan dan penerapannya di berbagai jenis kendaraan.
Baca Juga
Advertisement
Pembagian empat perusahaan ini memang terbilang sangat cocok, dengan Suzuki dan Daihatsu yang memiliki keunggulan di mobil kompak, Subaru di kendaraan kelas menengah, dan Hino di kendaraan komersial atau truk.
Selain itu, kerja sama ini juga sebagai antisipasi untuk bersaing dengan pabrikan asal Barat dan Tiongkok. Pasalnya, kedua pabrikan tersebut memiliki ambisi besar untuk menguasai pasar mobil ramah lingkungan ini.
Sebagai informasi, proyek ini akan dipimpin oleh EV C.A. Spirit. Sebuah perusahaan yang didirikan secara bersama, oleh Toyota Mazda, dan Denso pada September tahun lalu. Namun, dengan kerjasama empat perusahaan ini, tidak mengubah struktur pemegang saham, yaitu Toyota masih 90 persen, serta Mazda dan Denso masing-masing lima persen.
Sementara untuk empat perusahaan yang baru bergabung, selain mengirim insinyur juga akan berbagi biaya penelitian. Sekitar lima insinyur dari masing-masing empat perusahaan tersebut, akan berpartisipasi dalam proyek ini, dan meningkatkan jumlah insinyur di perusahaan baru tersebut sekitar 50 sampai 60 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kerja Sama Toyota-Mazda
Kerjasama Toyota, Mazda, dan Denso untuk pengembangan mobil listrik, ditandai dengan pendirian perusahaan baru EV C.A. Spirit. Perusahaan baru tersebut, terdiri dari para insinyur penuh waktu dari masing-masing tiga perusahaan.
Dengan semakin banyaknya negara dan wilayah yang menekan keberadaan mobil konvensional untuk mengurangi emisi, kesepakatan tersebut telah dicapai sebagai tanggapan terhadap meningkatnya minat terhadap mobil listrik tersebut.
Perusahaan baru tersebut telah mengkonfirmasi akan mengembangkan berbagai model bertenaga baterai, termasuk mobil mikro Jepang, kendaraan penumpang konvensional, SUV, dan truk ringan.
Selain itu, perusahaan ini juga mengklaim akan memberikan respon yang cepat terhadap permintaan pasar, artinya bakal selalu ada mobil ramah lingkungan dengan teknologi terkini.
Sementara itu, Toyota akan memegang peranan penting, dengan platform TNGA baru yang menjadi dasar model seperti Prius dan C-HR, dan akan menjadi dasar bagi banyak kendaraan listrik baru. Namun, kendaraan listrik yang diproduksi bakal dikembangkan, sehingga bisa dijual dengan dua merek, baik Mazda dan Toyota.
Advertisement