Nestapa Pedagang Blok G, Merasa seperti Anak Tiri Pemprov DKI

Sebagian toko-toko di lantai 2 Blok G Tanah Abang tutup. Pintu-pintu kios di sana tidak akan terbuka dalam waktu dekat, entah sampai kapan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 03 Jan 2018, 20:33 WIB
Kondisi toko-toko di Blok G Tanah Abang. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian toko-toko di lantai 2 Blok G Tanah Abang tutup. Pintu-pintu kios di sana tidak akan terbuka dalam waktu dekat, entah sampai kapan.

Menurut salah satu pedagang pakaian anak, Syahri (55) banyak tetangga kiosnya memilih gulung tikar lantaran tak ada pembeli. "Daripada terus rugi," katanya di Blok G Tanah Abang, Rabu (3/1/2018).

Pria yang sudah berjualan selama 12 tahun itu mengaku, semakin hari penjualannya terus menurun. Kios tetangga sudah berguguran sejak enam bulan lalu. Penyebabnya hanya satu, sepi pembeli.

"Mereka pilih yang dekat saja, di bawah atau PKL kan mereka pikir harga sama ngapain ke sini (Blok G Tanah Abang). Kami seperti anak tiri," ucapnya.

Adanya PKL yang diresmikan Pemprov DKI, menurut Syahri, menambah nestapa mereka. "Nambah banyak lah PKL kan, nambah sepi kita. Walau memang sudah sepi, jadi tambah (sepi)," keluhnya.

Ia menyatakan, satu-satu jalan agar Blok G kembali hidup adalah memperbaiki kondisi agar seperti blok-blok lain yang nyaman, bersih, dan rapi. "Kami setuju kalau diperbaiki, supaya bagus lagi," imbuh Syahri.

Namun, ia mengaku belum tahu kapan Pemprov akan merevitalisasi pasar tersebut. Berita renovasi Pasar Blok G Tanah Abang rupanya belum menyebar di antara para pedagang. Syahri bahkan baru tahu dari obrolan ringan dengan tetangga kiosnya.

"Saya belum lama tahu, katanya mau direnovasi," ujar  Syahri.

 


Tak Beri Harapan Palsu

Sejumlah toko dan kios tutup di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (23/12). PD Pasar Jaya berencana merobohkan bangunan Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Para pedagang Blok G, kata Syahri, ingin pemerintah segera merevitalisasi tempat berjualan mereka. Namun, ia meminta Pemprov DKI terlebih dahulu memikirkan tempat berjualan sementara untuk para pedagang tetap dapat mencari nafkah.

"Kami mau pindah ke mana Pak Gubernur? Kalau ini roboh dan belum ada tempat jualan?" tanya Syahri.

Ia meminta agar Pemprov tidak memberi harapan palsu kepada pedagang Blok G. Janji-janji akan tempat jualan dan penataan Tanah Abang menurutnya tidak dirasakan pedagang resmi.

"Kalau bisa dibangun lebih cepat lebih baik, tolong kami jangan diberi harapan, di-PHP. kami juga tolong diperhatikan," pintanya.

Sebelumnya, Direktur Utama Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya akan merobohkan blok G untuk direvitalisasi. Namun, hingga kini pihaknya belum tahu akan dikemanakan nasib ribuan pedagang di sana.

"Nah itu yang maasih menjadi PR besar Pasar Jaya, kami belum menemukan PPS (Pasar Penampungan Sementara). Saat ini tim sudah ada lokasinya, tapi belum bisa kami beritakan karena masih belum fix," ungkap Arief.

Menurut dia, bila sesuai rencana, maka pasar Blok G akan dirobohhkan dan dimulai pembangunan pada Januari 2018 hingga dua tahun ke depan.

"Kalau lancar dua tahun bisa selesai," Arief memungkas.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya