Liputan6.com, Aceh - PT PLN melalui anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) memasok tambahan listrik di Nanggroe Aceh Darussalam demi dongkrak kegiatan ekonomi di Bumi Serambi Mekkah.
Pasokan listrik di area Sumatera bagian utara (Sumbagut) yaitu Aceh dan Sumatera Utara saat ini lebih banyak disalurkan dari Tanah Tapanuli. Sementara itu, jumlah pembangkit listrik di kawasan Aceh masih terhitung sedikit.
Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara mengatakan, pihaknya menargetkan untuk menambah pasokan listrik di Aceh sebesar 400 Mega Watt (MW) pada 2018. Hal itu dilaksanakan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG).
Baca Juga
Advertisement
"Aceh saat ini memiliki dua PLTMG, yakni di Krueng Raya yang berkapasitas 50 MW dan PLTMG Arun sebesar 250 MW. Pada tahun ini, kita akan tambahkan satu PLTMG lain di Krueng Raya dengan kapasitas 100 MW," tutur Iwan pada Kamis (4/1/2018).
Dia menjelaskan, tambahan pasokan listrik itu akan berguna demi mendorong perkembangan investasi industri setempat yang dinilai masih belum memadai. "Tambahan listrik akan sangat mendongkrak sektor industri di Aceh, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe," ujar dia.
Iwan menilai, industri di KEK Arun akan dapat beroperasi lancar pada dua sampai tiga tahun mendatang, jika target penambahan listrik 400 MW tercapai.
"Kita berharap, jika target jaringan listrik itu tercapai, maka jalannya kegiatan industri serta pertumbuhan ekonomi di Aceh otomatis akan terdongkrak," imbuh Iwan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PLN Targetkan Penjualan Listrik Tetap Tumbuh di Tahun Politik
Sebelumnya, PT PLN (Persero) menargetkan penjualan listrik di wilayah Jawa Bagian Barat mengalami pertumbuhan 7 persen pada 2018. Adanya perhelatan pemilihan kepada daerah (pilkada) serentak tidak menurunkan target penjualan listrik PLN.
Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS mengatakan, pada 2017 penjualan listrik wilayah Jawa Bagian Barat mencapai 50 tera Watt (tW) atau tumbuh 2 persen dibanding tahun debelumnya.
Untuk tahun ini, PLN memasang target pertumbuhan lebih tinggi yaitu sebesar 7 persen. Dengan target tersebut maka penjualan listrik PLN diperkirakan mencapai 54 tW.
"Target 2018 itu kami naik 7 persen penjualan kilo Watt hour 2018," kata dia, di Jakarta, Selasa 2 Desember 2017.
Haryanto cukup yakin target pertumbuhan penjualan listrik pada 2018 dapat tercapai meski saat ini memasuki tahun politik. Pasalnya, kegiatan bisnis akan tetap berjalan tidak terpengaruh tahun politik.
"Kan ini presiden sudah mengimbau, pengusaha tidak terpengaruh tahun politik mau Pemilu pilkada, (bisnis) jalan terus, contoh negara lain," tuturnya.
Untuk mencapai target pertumbuhan penjualan listrik tersebut, PLN akan terus memperbaiki pelayanan, seperti meningkatkan kehandalan pasokan dan mengurangi gangguan listrik.
"Makanya untuk mencapai itu kami pertama akan memperbaiki kehandalan, gangguan akan kita tekan. Kami harap 2018 bisa lebih baik sehingga gangguan bisa berkurang," tutup Haryanto.
Advertisement